Prolog

305 Words
Suara dentuman musik EDM terdengar memenuhi seisi klub malam yang terletak di pinggir kota New York. Hampir rata-rata pengunjung yang datang turun untuk menggoyangkan tubuh mereka mengikuti irama musik. Ada pula yang hanya ingin bersenang-senang bersama orang yang baru mereka temui. Beberapa di antaranya memilih menikmati wine, tequila, atau sejenisnya. Berada dalam klub yang menyediakan banyak kesenangan tanpa batas, rasanya kurang pas kalau hanya sekadar memperhatikan seisi klub. Tetapi tidak masalah bagi seorang perempuan berambut panjang sepunggung. Dia sibuk meneguk habis beberapa gelas wine yang sudah dia pesan. Dia mengedarkan pandangan, melihat beberapa sahabatnya yang sudah turun berjoged dengan laki-laki yang baru mereka temui. Dia tidak lagi tertarik dengan hal-hal semacam itu. Selain malas, dia juga tidak semahir para sahabatnya yang mampu merayu hanya dalam sekali gerakan. Dia memilih berbincang dengan sang bartender yang sudah lama dia kenal. "Ini untukmu dari seseorang, Deborah." Sang bartender menyuguhkan segelas wine untuknya. Dia menatap sang bartender dengan tatapan ingin tahu. "Dari siapa?" "Dia bilang, dia adalah penggemarmu. Dia sudah lama memperhatikanmu, Deb," jawab sang bartender di barengi senyum manisnya. "Oh iya, dia juga meninggalkan ini untukmu." Secarik kertas terlihat jelas di atas meja setelah sang bartender menyodorkannya. Dia membaca tulisannya. Bukannya terkesan, dia malah tertawa keras. Setelah menguasai diri, dia meneguk wine dari pemberian seseorang yang—katanya—penggemarnya. Tidak dia habiskan, hanya sedikit saja. Ya, sebatas rasa terima kasih. 'Your smile is beautiful.' "Surat macam apa ini? Terlalu penuh bualan! Sampaikan padanya aku tidak menyukai sweet talker dan sampaikan juga aku berterima kasih atas sajiannya." Akhir kalimatnya menjadi akhir perbincangan dengan sang bartender. Dia meninggalkan kertas dan wine pemberian ‘seseorang’ itu. Dari jauh, seorang laki-laki terus memperhatikan perempuan yang pergi meninggalkan meja bar. Dia tidak berkedip sambil terus tersenyum lebar. Hal itu menandakan dirinya terpesona akan sosok perempuan itu. Someday ... * * * * *
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD