Hurtless (Indonesia)

Ratu × Axelio

Nazeeya Ratu Adzany

Botol botol alkohol sudah berserakan dimana-mana. Udara pengap yang dipenuhi asap rokok itu membuat gadis manis dengan rambut sepunggung dan bergelombang itu mulai jengah menunggu rinai hujan yang turun, ditambah dengan suara omelan dari wanita dibelakang nya

"... Gue udah bilang. Lebih baik lo itu kerja ikut gue. Entar-entar juga bisa kan lo sekolah." kesal nya sambil melempar tumpukan kertas tagihan ke kepala gadis didepannya itu, "Duit gue abis buat biayain lo doang. Kerja kenapa sih lu?. Muka cantik itu dimanfaatin, jangan tau lo ngelawan doang"

"Ngebiayain? Serius mama ngomong gitu?", tawa gadis itu sinis "Ratu aja harus belajar mati-matian buat dapat beasiswa!"

"Lo kalo dikasih tau, pasti ngejawab mulu!"

"Ya kalo gitu, mama aja sana yang kerja. Tugas masing-masing kan?. Lagian ratu juga gak ada minta duit sama mama", gadis itu lalu bangkit dari sofa dan bersiap berangkat sekolah, meski gerimis masih turun.

"Oh iya. Lain kali kalo 'kerja' jangan disini" , sindir ratu sambil menendang lelaki yang tidur terkapar dengan luka bogem di wajah nya akibat perbuatan ratu.

"AWAS LO MAKE PAYUNG!"

Ratu hanya menutup kepalanya dengan hoddie hitam kesayangan nya, dan berjalan melawan gerimis yang mulai mengenai tubuh nya.

Perdebatan seperti itu sudah sering kali dialami oleh ratu semenjak kepergian ayah nya

Nazeeya Ratu Adzany, gadis dengan wajah blasteran keturunan ayah nya. Tinggal hanya bersama ibunya yang menurut ratu kelewat Gila. Hidup ratu bisa dibilang sederhana, mungkin sedikit dibawah nya. Beruntung bagi ratu karena memiliki otak yang cerdas sehingga mendapat beasiswa untuk tunjangan sekolah nya.

Hidup dengan ibu yang bekerja serabutan dan dikenal sebagai 'kupu-kupu malam', membuat ratu harus menutupi ibu dan kehidupannya dengan menjadi siswa teladan dan baik hati disekolah. Semua memanggilnya Ratu. Sesuai dengan namanya. Ia terkenal sebagai seorang KPS (Komite Permasalahan Siswa), orang yang bertugas dibawah BK dan mengurus serta menghukum siswa-siswa yang melanggar aturan. Siapapun yang menjabat sebagai KPS haruslah siswa yang berprestasi plus 'Aman'. Point lebih nya, KPS mendapat beasiswa penuh selama SMA dan uang bekal untuk Kuliah. Dan jabatan itu yang membuat ratu bertahan dimasa Putih Abu-abu nya...

***

Draco Axelio Brandon

Derum mobil dan suara riuh manusia serta dentuman musik EDM yang dimainkan salah satu DJ Truck menghiasi jalanan itu malam ini

Deretan mobil balap yg dimodif sedemikian rupa terparkir rapi memamerkan mesin dan kehebatan masing-masing. Tidak hanya mobil, Kumpulan geng motor ternama pun ikut memeriahi acara yg selalu dilakukan sekumpulan anak muda itu pada sabtu malam

Dari riuh nya acara yg sama sekali tidak takut akan kehadiran polisi maupun menganggu warga yang ada, mereka masih asik berbicara satu sama lain, menunggu siapa yang berani maju terlebih dulu untuk memulai puncak acara mereka, Balapan mobil. Dengan bayaran tinggi

Hingga sebuah 1961 Chevy Impala Nach berwarna merah tiba dan membuka barisan yang dengan cepat menyebar dan memberi jalan untuk pengemudi mobil tercepat itu. Seseorang yang sangat dihormati dan ditakuti oleh setiap lawan balap nya

lelaki dengan rambut messy cokelat dan jaket navy itu keluar dari mobil nya dengan tindik hitam yang menghiasi telinga lelaki keturunan Amerika-Korea itu. Kehadiran nya selalu sukses membuat wanita-wanita berpakaian seksi yang dari tadi sibuk dengan pria pilihan mereka berpaling pada sosok yang menjadi pusat perhatian malam ini

"Yoy, Bro. Datang juga lo?" sapa lelaki dengan rambut hitam legam itu, semua mengenal nya sebagai Grayson Steven, lelaki yg selalu bersama dengan Drift King mereka.

"Apa gua punya alasan buat ga ikutan?" balas nya

Gray tersenyum kecil lalu melakukan kompak ala mereka, "Ready for race, Axelio?"

Lelaki yang disebut Drift king tadi memberikan smirk andalan nya, "Apa taruhan nya?"

"Let's ask our beloved Kay"

tepat setelah itu, lelaki yg memiliki wajah sedikit timur itu datang dan menyapa axel bangga

"Jangan membuang waktu, apa yg bisa dia dapat malam ini?" ucap Gray To the point

Kay tertawa diikuti oleh beberapa orang dibelakang nya, beradu kecepatan bersama dengan Axel adalah suatu impian terpendam setiap orang

"Gue punya Villa pribadi di pulau lombok serta Super Lambo. Dan uang tunai 15juta" ucap Kay , "how about you?"

Axel mengangkat sebelah alis nya, tangan lelaki itu sudah masuk kedalam dua saku celana nya

"Gue punya 25juta"

"Hanya itu? Untuk seorang pembalap kaya lo?"

Axel tersenyum kecil, lalu memiringkan badannya sedikit, membuat semua mata mengikuti arah pandangan nya, "I have that fuckn Impala"

"WOOOOOOUUUWWW"

Sorak sorai mulai terdengar. Siapa yang tidak menggila menyaksikan balapan kali ini?. Tidak tanggung-tanggung, Axel menawarkan Impala merah itu malam ini

"Okey, Rute malam ini berjarak Satu Mil. Siapa cepat, dia menang. Dan mari kita lihat, apakah gelar drift king itu masih melekat padamu" smirk Kay, lelaki itu lalu pergi dari hadapan Axel dan menuju mobil nya

Axel dan gray hanya tersenyum kecil. Bukan jadi rahasia umum lagi, bahwa Axel dan Kay adalah musuh dari dulu. Axel datang malam ini hanya karena ia ingin menundukan Kay dibawah tangan nya, karena Kay pemilik kawasan balapan disini. Kecepatan dan kelihaian axel dalam membawa mobil sungguh tidak bisa diragukan lagi. Lelaki itu sudah terlalu kaya dengan total taruhan yang didapat nya hanya dalam beberapa kali balapan mobil maupun motor

"THE KING IS COME! LETS THE RACE BEGIN!!" teriak Gray

Axel memasuki mobil dan membawa kearah garis start bersama dengan Kay. Sedangkan Gray bertugas untuk mengamankan jalanan dengan motor trail nya bersama dua orang lainnya

'Aman kan jalanan' ucap Gray

'Anything is clear'

Dan balapan pun dimulai saat bendera kecil yang dibawa oleh gadis ditengah arena itu terjatuh. Membuat dua mobil itu melesat dengan gila nya, beradu kecepatan dan keahlian mereka tanpa memikirkan apapun lagi

Diiringi dengan lagu monster - Skillet. Axel membawa mobil nya dengan santai. Siapa yg peduli dengan apa yg ditaruh kan malam ini? Ia bisa mendapatkan mobil yg diinginkan nya hanya dengan sekali tunjuk. Bukan karena lelaki itu terlalu dimanjakan, tapi karena ia mengenal seluruh ketua dari balapan liar di Asia. hanya dengan sekali terbang keluar negri, Axel akan membawa mobil mewah kembali kerumah nya.

Axel masih bersandar santai pada kursi nya dan melihat Super Lambo dibelakang nya berusaha mengejar posisi Axel

Tikungan demi tikungan sudah mereka lewati, bahkan tak jarang kedua nya hampir menabrak satu sama lain. Hingga saat diujung jalan, sebuah motor melesat dan hampir mengenai mobil axel jika lelaki itu tidak menginjak rem dan memutar kemudi nya penuh. Mobil axel terhenti sesaat, sedangkan disisi lain Kay bersorak puas

Axel merapikan rambut nya, "Haih, Nyusahin amat"

Lelaki itu lalu membuka kap kecil disamping nya dan menampilkan belasan tombol. Mobil nya sudah melaju pesat saat lelaki itu sibuk dengan apa yang akan ia lakukan

"Okey Kay, mari lihat ini"

Axel menekan salah satu tombol dituas kemudi nya, hingga mesin bernama NOM 9 itu aktif dan seketika mobil axel melaju sangat sangat cepat, bahkan bisa mengimbangi kecepatan Kay dalam waktu singkat

Dan dalam hitungan detik berikut nya, Axel sudah melintasi garis finish diiringi sorakan gila dari penonton nya. Lelaki itu lantas keluar dari mobil bersamaan dengan wajah masam Kay

Kedua nya kini berdiri berhadapan

"Deal is a deal", Kay menyerah kan 2buah kunci ditangan nya dan setumpuk uang tunai berjumlah 15juta, "Ini hadiah lo, dan lo dapat rasa hormat gue"

Axel hanya menatap Gray lalu beralih pada kunci ditangan lelaki timur itu. ia lantas mendorong tangan kay pelan, tanda ia menolak hadiah yang diberikan. Membuat yang lain menatap nya bingung dan kaget, berbeda dengan gray yang hanya melihat axel bangga

"Gue udah dapat rasa hormat lo" ucap Axel, lalu lelaki itu menarik tumpukan uang ditangan Kay, "But I'll take this one"

Setelah itu axel kembali ke mobil nya bersama dengan Gray yang menempuk bahu lelaki itu.

"You Serious, Axelio?" teriak Kay

Axel berhenti dan membalikkan badannya sambil mengangguk, lalu berteriak lantang

"Lagipula mobil lo terlalu lambat untuk seorang AXELIO"

***