1.Sebuah Ide

2004 Words
Matahari sudah menunjukkan sinar nya, silaunya menyilaukan siapapun, namun sinar nya pun menghangatkan. Semua orang sudah bangun, dan beraktifitas namun sosok laki-laki yang sedang tertidur pulas di kasur nya, menggusar kesana-kemari untuk mencari posisi ternyaman nya. Hari ini seakan ia tak ingin beranjak dari kasur tersayang nya itu walau matahari sudah semakin meninggi. Tok Tok "ABANG BANGUN! INI UDAH SIANG, NANTI KAMU TELAT KE SEKOLAH" ucap sang Ibu yang begitu memekik telinga sang anak, Ia terbangun karena teriakan menggelegar dari sang ibu nya. "Iya mih" Tak mau mendapat teriakan sang ibu, ia lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya dan lalu memakai seragam sekolah nya. Putih abu-abu, lebih tepat nya ia menduduki kelas 2 SMA. Ia merapihkan rambut nya, namun tidak memakai baju dengan rapih, kancing baju yang tidak terkancing hingga atas, dasi yang hanya di gantung di leher nya, tas yang bertengger di bahu kanan nya tidak lupa ia memakai kaca mata hitam. "Perfect" Ucap nya ketika ia melihat tampilan nya sudah cukup menawan di pantulan cermin. Tak mau telat untuk bersekolah, ia berjalan menuju ruang makan, yang pasti sudah ada kedua orang tua nya. Ia hanya berpamitan, lalu mencium kedua tangan orang tua nya tidak lupa ia mengambil sepotong roti yang tengah di olesi oleh sang Ibu nya. "Abang berangkat" ucap nya, sedangkan kedua orang tua nya hanya menggelengkan kepala nya melihat kelakuan anak pertama nya itu. "Anak itu" ucap sang Ayah. Ia berjalan ke arah garasi rumah nya, lalu menggunakan helm full face milik nya dan mengendarai motor sport merah kesayangan nya, dengan airpods yang bertengger di telinga mendengarkan musik untuk menemani ia di dalam perjalanan nya menuju sekolah kepala yang mengangguk-ngangguk seolah mengikuti aluran musik yang ia dengar dengan asik. SMA GEMILANG , salah satu sekolah populer dan paling di minati untuk kalangan menengah ke atas. Semua siswa-siswi nya berprestasi, dan tak jarang pula menjuarai dalam akademik apapun di perlombaan. Semua mata terpana, ketika motor ninja merah milik sosok yang juga populer di sekolah nya memasuki area gerbang dan menuju parkiran. Eh eh ka syafiq dateng Yaallah dah calon suami gue Ganteng bener-bener gak ada obat nya Syafiq subhanaallah banget Mereka semua tahu siapa sosok yang mengendari motor ninja berwarna merah, ia memarkirkan motor nya di tempat biasa ia parkirkan. Ini yang di tunggu oleh para siswi-siswi SMA GEMILANG di saat sosok syafiq melepaskan helm full face nya, entah kenapa itu menambah kesan tampan untuk diri nya. "Woi baru dateng" Ucap Aimar, sedangkan syafiq yang masig bertengger di atas motor nya lalu turun. "Gue kira, lu bakal bolos" ucap Adi "Enggak lah gila" ucap syafiq. Ya dia, SYAFIQ ALVARO PRADIPTA cowok populer di Sma Gemilang, Nama nya santer terdengar hingga sekolah lain, selain karena ketampanan nya, keren, dan kaya syafiq juga terkenal karena penakluk wanita sejati itu julukan yang di berikan sahabat nya. Entah sihir apa yang ada di diri nya hingga hanya dengan kedipan mata dari seorang syafiq mampu membuat para wanita menjerit histeris, bahkan jatuh hatim Syafiq berjalan dengan dua sahabat nya melewati lorong kelas, semua siswi-siswi menatap kagum dan memuja kepada syafiq. "Fiq kamu kenapa mutusin aku?" Ucap Abella, ia salah satu wanita populer yang berada di Sma Gemilang, bahkan siswa-siswi menobatkan ia menjadi yang tercantik. "Udeh gak cocok" ucap syafiq, sedangkan kedua sahabat syafiq hanya menggeleng dan tertawa pelan, memang seperti ini sifat syafiq habis manis lalu di buang. "Enggak! Aku yakin kamu masih sayang aku" ucap Abella, Syafiq hanya memandang malas ke arah wanita yang berada di depan nya, Syafiq memberi kode kepada kedua sahabat nya. "Eh bel bel lu di cariin pak kepsek tuh" ucap Aimar "Hah serius lu?" Ucap Abella, syafiq berkesempatan untuk kabur dari sosok mantan nya tersebut, tak lama kedua sahabat syafiq berlari menyusul syafiq ke arah kantin. "Syafiqqq!" Ucap abella dengan menggertakan kaki nya, kedua sahabat Abella menenangkan nya seolah menyuruh nya untuk sabar. "Sialan lu" ucap Adi , sedangkan syafiq hanya tertawa. Mereka kembali berjalan menuju kantin, suasana kantin mendadak sepi ketika mengetahui sosok cowok MostWanted memasuki area kantin, syafiq berjalan dengan santai namun mata nya selalu mengedipkan ke setiap wanita yang melihat nya dan itu membuat kegaduhan karena para wanita berteriak kegirangan. "Ulah lu pasti" ucap Aimar, sedangkan syafiq hanya tersenyum simpul tanpa menjawab. "Abella korban ke berapa lu?" Ucap Adi "Lupa" ucap syafiq "Penakluk sejati" ucap Aimar "Siapa lagi nih selanjutnya?" Ucap Adi "Setahu gue Abella itu udeh paling mentok cantik nya di sekolah kita" ucap Aimar, sedangkan syafiq hanya menyeruput minuman yang telah ia beli. Es jeruk, itu kesukaan syafiq, bahkan tukang kantin yang berada di sana sudah hafal tanpa ia menyebutkan minuman yang akan di beli nya. Bell masuk sudah berdering semua siswa berhamburan keluar untuk segera memasuki ruang kelas masing-masing, namun tidak dengan tiga serangkai, Syafiq, Adi , Aimar masih betah berada di kantin hingga yang tadi nya ramai hanya tinggal mereka bertiga saja, semua tak heran menatap ketiga sahabat tersebut. "Masuk gak nih?" Ucap Adi "Kalau ada masukin dong" ucap Aimar "Anjim ambigu banget dah lu" ucap Syafiq, mereka tertawa karena perkataan aimar yang tadi. Tak selang berapa lama, pada umum nya satu guru piket akan berkeliling untuk memeriksa memastikan semua sudah masuk ke dalam kelas masing-masing. "HEI KALIAN!! KENAPA TIDAK MASUK KELAS" ucap pak Rito, sedangkan syafiq dkk menengok lalu menghembuskan nafas nya dengan kesal, mereka menatap ke arah pak rito dengan tatapan malas. "Cabut" ucap syafiq, mereka bertiga beranjak dari meja kantin. "BERHENTI KALIAN" ucap pak Rito, belum melangkah mereka memberhentikan langkah kaki nya syafiq melirik ke arah kedua sahabat nya dan menaikkan kedua alis nya seolah memberi tanda yang hanya mereka yang mengerti. Adi, Aimar mengangguk ketika mendapat tanda dari syafiq. Pak Rito semakin mendekat ke arah mereka, melangkah dengan kayu rotan yang berada di tangan nya seolah sudah siap untuk menghukum mereka bertiga. Namun sayang beribu sayang, pak rito harus menelan kekecewaan nyata nya Syafiq dkk sudah kabur ketika pak Rito sudah hampi dekat. "Akan saya hukum mereka nanti!" Ucap pak Rito, mereka hanya melambaikan tangan nya ke arah pak Rito seolah menandakan bahwa mereka lolos lagi hukuman. Mereka berlari ke arah kelas mereka, walau mereka tahu itu sudah terlambat untuk masuk kekelas. "Suka banget Pak Rit ngejar-ngejar" ucap Aimar "Eh tulul, dia mah gak ngejar kita nya aja yang lari" ucap Adi "Udeh masuk kelas" ucap syafiq. Mereka bertiga memasuki kelas, untung saja guru yang mengajar belum datang jadi mereka tak akan kena hukuman berjemur di lapangan sekolah. Tak lama, Guru itu pun masuk "Untung kita udeh masuk duluan" ucap Adi, seolah ia bernafas lega karena tidak akan di hukum berdiri di lapangan sekolah. Semua mengikuti pelajaran dengan tenang, begitu juga syafiq yang duduk di bangku paling belakang dan sendiri, ia tertidur dengan tangan yang menjadi tumpuan untuk bantal nya, Bagi ia pelajaran teori adalah dongeng untuk tidur pulas. Sang Guru yang melihat ada murid yang tertidur pun berniat ingin menghampiri nya, namun sayang bell istirahat telah berbunyi sebelum ia sampai ke bangku belakang untuk menegur sang siswa, yang tak lain adalah syafiq murid yang mendapat banyak catatan merah dari para guru. "Eh bangun lu" ucap Aimar, sambil menggoyahkan tubuh syafiq. "Udah balik?" Ucap syafiq dengan wajah tanpa dosa, ia merentangkan tangan nya seolah tidur pulas dan bermimpi indah "Balik, balik! Istirahat bambank" ucap adi, tanpa perkataan lagi syafiq pergi melangkah keluar, sedangkan kedua sahabat nya lalu menatap dengan kesal. "Udah di tungguin, malah di tinggal" ucap aimar "Temen lu tuh di" lanjut aimar. "Udah ayuk nyusul" ucap adi, tanpa pikir panjang lalu mereka menyusul syafiq yang lebih dulu melangkah keluar. Mereka berjalan dengan mendapat tatapan memuja seperti biasa nya, tiada henti tanpa menatap mereka bertiga dan terutama kepada syafiq. Seolah sudah menjadi candu ketika mereka lewat, terutama kepada syafiq. Ganteng banget dong mereka Astagfirullahh, cobaan hati Kalo kaya gini mah bisa khilaf selingkuh gue Syafiq kenapa si ganteng banget Yaallah mata gue seger banget kalo liat beginian Syafiq masyaallah ganteng nya "Fiq , aku gak mau di putusin" ucap Abella, ia merangkul tangan syafiq dengan erat tanpa persutujuan. Syafiq hanya menatap malas ke arah wanita yang berada di samping nya. "Lepas bel!" Ucap syafiq, namun abella semakin mengeratkan rangkulan nya. Adi dan aimar hanya tertawa sambil menggelengkan kepala nya, sial banget syafiq berurusan dengan cewek obsesi kaya gitu pikir sahabat nya. "Ih gak mauuu" ucap abella , semua yang berada di lorong kelas melihat betapa abella sangat terobsesi kepada syafiq padahal ia sudah di putuskan, dan gosip menyebar begitu cepat Syafiq menghela nafas dengan kesal dan terus berusaha melepas rangkulan tangan abella. "Lepasin! Kita udeh gak ada hub..." Ucap syafiq sambil berusaha melepas rangkulan tangan abella. Bruk! Tanpa sadar, dan terlalu fokus untuk melepas tangan dari abella, syafiq tak sengaja menubruk seseorang. Ya bagaimana tidak mau menubruk seseorang, lorong kelas seolah di penuhi oleh mereka berempat berjalan seolah menghalang jalan. Syafiq melihat yang di tubruk nya, beberapa detik saling bertatapan hingga membuat abella yang melihat kesal, ia mendorong seorang wanita yang tak sengaja di tubruk oleh syafiq. "Heh cupu! Jaga mata lu sama cowok gue" ucap abella dengan lantang, hingga membuat syafiq dan dia tersadar dari tatapan. "Lu sengaja nubruk gue? Biar bisa kenalan sama gue?" Ucap syafiq, sedangkan kedua sahabat nya hanya tersenyum mendengar dengan pede nya syafiq berkata seperti itu. "Raina Mentari" ucap syafiq, ketika melihat nametag yang tertera nama nya di sebelah kanan. Sedangkan raina memandang kesal namun tak berkata "Kenapa diam? Benar kan kata gue?" Ucap syafiq lalu ia  mendekatkan wajah nya ke wajah raina yang hanya berjarak 5cm saja. Raina menatap tajam ke arah syafiq, dengan tatapan seolah siap menerkam "Lu? Kenalan sama lu? Gue bilangin mimpi lu jangan ketinggian, nanti jatuh jadi gila" ucap raina, lalu mendorong bahu syafiq dengan kasar untuk ia lewati. Syafiq menatap sengit ke arah raina yang berjalan membelakangi nya. "Awas lu cewek cupu!" Ucap syafiq berteriak dengan lantang, abella mengepalkan tangan nya sedangkan syafiq tersenyum miring penuh arti semua yang berada di sana melihat nya, seolah mengerti dengan perkataan syafiq ke arah raina. Di sisi lain, Raina berjalan cepat ke arah kelas nya dengan wajah yang tentu di tekuk mood ia seolah hancur seketika karena kejadian tadi. RAINA MENTARI, Gadis yang merasa bodo amat soal populer, penampilan yang sederhana, rambut yang di biarkan tergerai, dan memakai kaca mata, ia cantik dengan cara nya sendiri. Cupu! Banyak yang memandang nya seperti itu hanya karena ia memakai kaca mata, namun ia merasa bodo amat soal ucapan sekitar nya. "Rainnnn" ucap kila, raina yang merasa di panggil langsung menghentikkan langkah nya lalu menengok ke arah sumber suara, ia lalu mengeritkan kening nya tanpa berkata. "Ko lu ninggalin gue si" ucap kila, dengan nafas yang terlihat seperti lari maratoon. "Gue tadi kebelet, eh gak jadi gara-gara cowok sialan itu" ucap raina, sedangkan kila hanya menatap bingung sambil mengeritkan kening nya. "Cowok sialan? Siapa?" Ucap kila "Syafiq" ucap raina, ya Raina memang sudah mengetahui syafiq tanpa harus ia memberi tahu nama nya, cowok populer seperti ia siapa yang tak nengenal nya. "Hah? Syafiq? Serius lu? Si ganteng populer itu" ucap kila, sedangkan raina hanya menganggu namun memutar bola mata nya dengan malas, ia lupa bahwa sahabat nya ini termasuk yang menganggumi syafiq itu. "Itu mah bukan cowok sialan rain, itu cowok ganteng" lanjut kila "Iya iya terserah nona kila aja" ucap raina mengakhiri dibanding harus berdebat dengan kila. Sedangkan syafiq sudah berhasil kabur dari Abella yang sedari tadi mengikuti nya, dan merangkul dengan erat nya itu tak luput dari dua sahabat nya yang membantu nya. "Gue gak mau bantu lagi mantan gila lu itu" ucap adi "Iya bener, astagaa susah banget" ucap aimar "Haha makasih mabrehh" ucap syafiq dengan tertawa, sedangkan kedua sahabat nya hanya menggelengkan kepala nya. "Eh jadi siapa selanjut nya?" Ucap adi "Bener yang bilang aim, abella udah paling populer, paling cantik di sekolah kita. Dan udah gak ada stok lagi" lanjut adi, sedangkan aimar hanya senyam-senyum dengan sendiri nya. "Lu kenapa im" ucap syafiq "Wah gila nih temen gue" ucap adi "Gue ada ide" ucap aimar, sambil senyam-senyum sendiri "Kalau udah kaya gini biasa nya ide gila" ucap adi "Perasaan gue gak enak nih" ucap syafiq, aimar langsung menatap ke arah syafiq dengan tersenyum lalu memainkan kedua alis nya. "Gimana kalau cewek nya itu....." Ucap aimar dengan menggantung, membuat adi dan syafiq mendekat karena penasaran tak melanjutkan perkataan nya, syafiq dan adi menengok ke arah aimar yang ternyata sudah kabur masuk area kantin. "Astagaaaa aimarrrr!" Ucap adi "Gue mah lagi serius, dia malah bercanda terus" ucap syafiq, sedangkan aimar tertawa melihat ke arah dua sahabat nya yang ia yakini pasti kesal. "Yuk" ucap syafiq, mereka berdua melangkah menyusul aimar yang mengerjai mereka, dan sudah terlebih dahulu di kantin.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD