PROLOG

1303 Words
oOo "Aku mencintai mu " ucap seorang laki - laki dalam balutan jas hitam yang berdiri berhadapan dengan seorang wanita cantik dalam balutan kaus merah dan celana jins belel. Gadis di hadapan nya tersenyum tersipu. Ia bagaikan gadis polos yang baru pertama merasakan yang nama nya jatuh Cinta. "Mau 'kah, kamu menjadi kekasih ku. ?" Lagi! Pria itu semakin menambah raut merah di kedua pipi gadis yang kini tampak malu - malu menatap nya. Satu anggukan dari nya, membuat senyum lebar merekah di wajah tampan laki - laki itu. "Se..serius ?" Tanya Pria itu tidak percaya. Lagi, anggukan gadis itu membuat pria itu semakin melebarkan senyum nya. Dan tanpa kata lagi, ia langsung meraih tubuh itu kedalam dekapan nya. "Aku janji akan selalu setia mencintai mu, Rara " CUT !!! Satu teriakan itu, membuat wanita dan pria yang saling berpelukkan langsung melepaskan diri. Suasana yang tadi nya hening mendadak riuh. Seorang wanita datang menghampiri gadis itu. Membenahi riasan tipis di wajah nya. "Shania, nice job " ucap Pria yang tadi menjadi pasangan nya. Wanita yang di panggil Shania hanya mengangguk. Kemudian ia langsung bergegas menuju kursi istirahat nya, dengan di ikuti oleh seorang wanita yang tadi membenahi riasan wajah nya. "Nih, minum dulu, abis ini scane terakhir hari ini " ucap nya dengan suara lelah. Shania mengangguk, ia meneguk air mineral dalam botol ukuran sedang itu. Dan kemudian mulai menyibukkan diri dengan ponsel pintar untuk membunuh waktu menunggu scane berikut nya. Shania Agatha Dwiky. Adalah seorang selebriti yang nama nya hampir setiap hari berteger di tranding topik paling teratas dalam dua tahun terakhir ini. Juga anak dari disainer terkenal se Asia. Gadis cantik dengan bentuk tubuh yang proposeonal, membuat banyak wanita kagum dan iri dengan nya. Dan tentu membuat para kaum adam sangat mendambakan nya. Shania Agatha Dwiky pertama kali terjun kedunia hiburan dengan menjadi model untuk acara fashion walk untuk sang mama kemudian tawaran untuk membintangkan sebuah iklan. Lalu menanjak kedunia ackting dan melebarkan sayap nya pada dunia tarik suara. Dan ia bukan hanya aji mumpung, tapi seorang Shania Agatha Dwiky memang memilik talenta yang luar biasa. Pesona yang sangat susah untuk di tolak. Tapi, semua orang yang pernah bekerja sama dengan nya sangat tau seberapa angkuh dan sombong nya seorang Shania. Tapi, aneh nya mereka tetap ingin bekerja sama dengan nya. Karena apa ? Shania Agatha Dwiky tidak pernah bisa jatuh hanya karena mereka mundur. Ia berdiri sendiri, tidak pernah bergantung pada siapapun. Prinsip nya, hidup nya adalah milik nya sendiri. Dan tidak ada yang boleh mengatur hidup nya. Hanya dirinya lah yang akan memutuskan siapa yang pantas untuk bekerja sama dengan nya. "Winda, kasih gue cemilan buah segar " ucap nya dengan nada datar. Tanpa mengalihkan mata nya seinci pun dari ponsel nya. Wanita yang sejak tadi berdiri sambil membaca naskah selanjut nya untuk Shania dengan sigap mengangguk. Dan pergi untuk mengambil buah, sesuai dengan perintah Shania. Dan tidak lama kemudian ia kembali membawakan sepiring potongan buah segar dan memberikan nya pada sang artis. Kegiatan men- scrol layar ponsel nya terhenti saat seorang pria paruh baya menghampiri nya dan mengingatkan nya kalau sepuluh menit lagi giliran Shania untuk take. "Shan, sepuluh menit lagi giliran kamu ya, bersiap lah " ujar Imran, sang sutrdara nya kali ini. "Ya " saut Shania tanpa repot - repot untuk menoleh. Pria itu hanya bisa mendesah, ia menatap sejenak pada Winda yaitu asisten sekaligus menejer Shania Agatha Dwiky. Wanita yang terlihat seumuran dengan Shania itu hanya memberi senyuman meringis permohonan maaf. Seolah mengerti, pria itu langsung pergi. "Huft.. " hela Winda dengan lelah. Ia melirik pada Shania yang dengan santai menjelajahi media sosial nya sambil menguyah buah. *** Pukul 12 malam semua kegiatan Shania selesai, ia pun tiba di istana nya dengan wajah lelah. Istana Shania bukan lah rumah gedongan. Ia sudah setahun ini tinggal di sebuah apartemen mewah yang memiliki dua lantai dan fasilitas yang lengkap. Dengan langkah gontai ia melangkah melewati pantry, ruang tamu atau santai, menaiki anak tangga yang hanya ada tidak lebih dari sepuluh. Apartemen Shania adalah apartemen terbaik yang sangat di banggakah oleh wanita berumur 23 tahun itu. Ia sendiri yang men- Design 'nya. Semua sesuai selera nya. Ia memasuki kamar, dan melempar tas tangan merek hermes itu begitu saja ke sofa. Dan langsung melempar tubuh ramping nya ke atas queenbed size milik nya. Dan dengan perlahan ia memejamkan matanya, yang memang sudah sejak lama sudah berat. ------ ------- ------- Kringgg... kringg. Suara alarm yang berasal dari ponsel mengganggu tidur Shania. Dengan malas ia memicingkan matanya, lalu meraih ponsel nya setelah menemukan benda persegi panjang itu. Klik Alarm itu berhenti, dengan helaan napas kasar ia mencoba mengerjab kan matanya sambil mengumpulkan nyawa nya. Matahari sudah terbit sejak satu jam yang lalu, dengan malas Shania bangkit dari atas kasur. Berjalan dengan malas, rambut panjang yang acakkan, ia berjalan menuju gorden coklat yang membentang sepanjang dinding yang memang berlapis kaca itu. Sret Satu kali tarikkan, gorden itu langsung terbuka lebar. Dan menampakkan pemandangan gedung - gedung pencakar langit dan kesibukan ibu kota. "Pagi dunia " ucap nya dengan malas. Ia kemudian memejamkan mata nya sejenak. Lalu mulai memanjatkan doa pada sang maha pencipta. Rutinitas yang wajib ia lakukan setiap kali ia bangun pagi. Pukul sepuluh, Shania keluar dari dalam kamar nya. Hari ini ia libur, tidak ada jadwal apapun. Jadi, ia memilih untuk bersantai dan juga mengistirahatkan diri di apartemen tercinta nya. Hal pertama yang ia lakukan, adalah memesan makanan. Yap, untuk sarapan pagi. Shania memang memiliki perlengkapan lengkap di dapur nya. Tapi, ia sama sekali tidak pernah menggunakan nya kecuali darurat. Bahkan Shania tidak pernah repot - repot untuk berbelanja bahan makanan, karena ia tau tidak akan pernah terpakai. Karena ia tidak bisa memasak. Ting tong.. Bel pintu menghentikan gerakkan Shania yang akan menelfon. Ia beralih pada pintu. Dan dengan malas membuka nya. "Hai " sapa seorang laki - laki tampan berkaca mata bening. Lengkap dengan senyuman manis yang memamerkan lesung di kedua pipi nya. "Hai, Boby. Masuk !" Balas nya dengan malas. Ia membiarkan laki - laki itu masuk. Dan berjalan menuju meja bar yang menjadi sekat antara dapur dan ruang utama. Pria itu meletakkan kan kantung bawaan nya di atas meja. Dan Shania duduk di kursi bundar. Melihat kegiatan Boby yang mulai membuat bungkusan makanan. "Gue abis lari dekat sini, terus mampir ke sini. Gue tau loe belum sarapan. Dan bangun siang, karena Free ' kan ?" Ujar Boby sambil terus melakukan kegiatan nya. Pria itu terlihat jelas lihai menyajikan semua bawaan nya. Ia mengambil wadah dan piring. Juga sendok dan garpu. Lalu duduk berhadapan dengan Shania. "Pagi - pagi bagus itu makan nasi. Jadi, gue beli nasi putih dengan lauk kesukaan loe. Yaitu rendang dan kangkung tumis " jawab Boby. Ia meletakkan nya di atas piring dan menaruh di depan Shania. "Loe gak ngantor ,?" Tanya Shania sambil menyendokan nasi berserta lauk nya. "Gue ngambil cuti hari ini. " jawab Boby. sambil menaruh telur ceplok di piring Shania. "Cuti ? " tanya Shania, memandang Boby dengan kerutan di dahi nya. Melihat itu membuat Boby terkekeh geli. Ia mengusap kerutan di dahi Shania hingga hilang. Lalu mulai menyantap sarapan nya. "Mau kemana emang nya ? Kok ngambil cuti ?" "Nemenin loe " jawab Boby, Shania mendelik padanya. Walau ia tau, kalau sahabat nya sejak sekolah itu tidak sama sekali bercanda. "Gue males keluar " jawab nya dengan cuek. Boby mengangguk paham. "Tapi, gue lagi pengen ngajak loe ngubek - ngubek Mall " ucap Boby, seolah tidak mau mengerti dengan ucapan Shania. "Terserah loe " cetus Shania dengan malas. Dan membuat Boby terkekeh menang. Ia sangat tau, kalau Shania tidak akan pernah menolak nya. Dan Shania juga tau, kalau ia tidak akan pernah bisa menang melawan sahabat nya itu. Sahabat yang selalu setia berada di samping nya. Selalu sabar dalam menyikapi sifat nya yang jauh dari kata lembut. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD