Begin

348 Words
Pagi yang cerah, mentari muncul menjalankan tugasnya untuk menggantikan rembulan yang telah bersinar semalaman. Sinar surya yang menyinari bumi tak membuat seorang remaja tampan membuka kedua kelopak matanya. Anak itu memilih untuk menarik selimutnya hingga menutup seluruh tubuh, menghindar dari sapaan matahari pagi yang mengganggu tidurnya.  'Tok, tok, tok ....' Suara pintu diketuk itu membuat anak yang masih bergelung dibawah selimut membuka matanya sembari menggeram kesal. "Tuan muda Yoongi, apa Tuan Muda sudah bangun? Bangunlah, nanti Anda bisa terlambat ke sekolah. " Ia berdecak kala mendengar ucapan dari luar. Meski begitu, Yoongi tetap memaksa kedua tubuhnya untuk bangun. "Iya, Ahjumma. Yoongi akan mandi dulu, " jawabnya setengah berteriak. Mau tak mau, Yoongi harus menuruni tempat tidur yang sudah bagaikan singgasananya. Lihatlah bagaimana kacaunya anak itu di pagi hari! . . . Yoongi menuruni anak tangga dengan sesekali melirik pada Seokjin dan Jungkook yang tengah melihatnya dengan tatapan sarat akan kebencian. Ia menghela napas pelan dan segera berlalu dari ruang makan. "Apa Tuan Muda Yoongi tidak sarapan dulu?" tanya Kang Ahjumma. Maid yang pagi tadi membangunkan Yoongi. "Tidak, Ahjumma, Yoongi akan sarapan di sekolah saja," jawab si remaja. Anak itu memutuskan untuk mempercepat langkah, begitu menyadari tatapan sarat benci dua saudaranya yang terus tertuju pada dirinya. . . . Yoongi mengeluarkan motor hitamnya dari garasi. Menyalakannya, dan mengendarai motor kesayangannya dengan kecepatan rata-rata menuju sekolah. Ia hanya ingin berangkat lalu cepat pulang. Toh, Yoongi sudah mendapatkan izin untuk mengendarai sepeda motor. Dirinya legal, tak ada masalah. Setelah lima belas menit berkendara, Yoongi sampai di sekolahnya yang merupakan salah satu sekolah ternama di Kota Seoul. Remaja itu berjalan santai melewati lorong dengan wajah datar dan tatapan dinginnya tanpa menanggapi kebisingan lorong yang ia lewati. "Yoon! Hei, tunggu aku!" Langkahnya terhenti oleh seruan, Yoongi menoleh kebelakang, dan mendapati sahabatnya, Jung Hoseok sedang berlari kearahnya.  "Hahh ... ayo kita ke kelas," ucap Hoseok, menepuk bahu Yoongi sambil mengatur napasnya. Kini mereka berjalan beriringan memasuki kelas. Kebetulan yang menguntungkan, saat mereka meletakkan tas di bangku masing-masing, bel berbunyi dengan nyaring, menandai bahwa waktu belajar para murid telah dimulai. []

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD