Aroe dan Daniel bergerak senyap di antara tumpukan kontainer besi yang menjulang tinggi di Dermaga Tujuh. Keheningan malam diselingi bunyi gesekan sepatu mereka di atas aspal dermaga yang kasar. Aroe memimpin, fokus matanya tidak pernah berkedip. Ia mengandalkan naluri militer murni, mengabaikan rasa ganjalan di tubuhnya. Mereka menemukan target di dekat gudang penyimpanan tersembunyi. Sekitar tujuh pria bersenjata, mengenakan pakaian gelap, sedang menunggu dalam posisi siaga. Mereka dipimpin oleh pria bertubuh besar dengan bekas luka parut yang jelas melintang di pipi kirinya. Aroe memberi isyarat tangan kepada Daniel untuk bersiaga. Ia kemudian melangkah keluar dari bayangan kontainer. Daniel bergerak sedikit ke sisi kanannya. Suara sepatu boot Aroe memecah keheningan. Tujuh pria

