11. Jangan Macam-Macam

1674 Kata

Keringat dingin tampak bercucuran membasahi kening Luna. Sambil terus memegangi perutnya, ia meminta supir taksi untuk segera menepi ke salah satu apotik yang ada di pinggir jalan. Gara-gara telat menyantap makan malam, penyakit maag yang sedari dulu ia idap kembali kambuh, bahkan membuatnya merasa sangat tidak nyaman hingga pagi ini. Alhasil, Luna sempat meringkuk beberapa saat di atas tempat tidur. Setelah merasa sedikit nyaman, barulah ia berusaha untuk pelan-pelan mempersiapkan diri agar bisa segera pergi ke kantor. Padahal, bisa saja Luna izin tidak masuk. Tapi karena ingat ada pekerjaan yang harus segera ia selesaikan sebelum berhenti, Luna memaksakan diri untuk tetap berangkat. Ia lebih memilih untuk singgah terlebih dahulu beberapa saat ke apotik kemudian kembali melanjutkan perj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN