Sore yang Panas

1374 Kata

“Makasih banyak, Ma. Maaf ngerepotin,” ujar Satya yang berdiri di dekat jendela kamar sambil mendekatkan ponsel pada telinga kirinya. “Nggak ngerepotin, Sat. Mama malah senang, rumah jadi rame. Apalagi kalau Selva udah dalam mode mendongeng, Mak Sum sama Mbak Diah ikut duduk dengerin dia cerita,” papar Astika. Kemarin, saat di kantor Satya teringat jika Selva lebih sering menghabiskan hari liburnya di Malang. Lekas ia menelepon Astika, meminta bantuan pada ibu mertuanya itu untuk membujuk kedua putrinya untuk ikut ke Malang. Baik Satya maupun Astika awalnya sempat ragu dengan Belva karena biasanya gadis itu menolak untuk ikut ke Malang. “Kirana ngotot banget pengen ngajak anak-anak, katanya mumpung libur panjang. Tapi, menurutku saat ini kami butuh waktu berdua supaya lebih dekat.” Saty

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN