Bab 47 - Kejutan

1213 Kata

“What the ...” Suara pekikan tertahan dari Rena yang baru saja keluar dari ruang sidang membuatku dan Alfian yang sedang saling pandang. Wajahnya tak dapat menutup keterkejutan dengan tangan yang menutup mulutnya dengan mata yang membulat, kepalanya menggelengkan menatap kami berdua. Dia seolah melupakan luapan perasaannya setelah sidang skripsi tadi. Langkahnya berjalan mendekatiku dan Alfian lalu terkekeh, “Suami lo nggak sekalian buka toko bunga di kampuskan?” pertanyaan sarkas yang diberikan oleh Rena. Aku hanya menundukkan kepala malu, sedangkan Alfian masih terkesan sok cool tak memerdulikan ucapan Rena lalu memberikan satu buket bunga carnation untuknya, “selamat,” katanya singkat. Sangat singkat dan pelan hingga aku dan Rena saling pandang. Rena terlihat membeku menatap bunga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN