29

1527 Kata

Sudah puluhan kali rasanya Sajak menghela napas berat. Jika mobil yang dikendarai nya adalah manusia, mungkin dia sudah mengeluh sejak tadi karena bosan mendengar helaan napas Sajak. Tapi memangnya mau bagaimana lagi? Sajak sendiri juga bingung kenapa dirinya malah terbawa suasana dan mengatakan hal itu di depan Kara. Padahal selama ini dia berhasil diam dengan sangat cemerlang, namun belakangan perasaannya menjadi sangat tidak menentu dengan semua yang terjadi. Banyak menghabiskan waktu di jalanan karena semangatnya yang tiba-tiba hilang, Sajak akhirnya berhasil sampai di rumah dengan selamat. Tadi Kara menolak untuk pulang bersama dengannya, gadis itu memilih ikut dengan Dea karena katanya ada yang mau mereka bicarakan. Maka setelah membuka pagar rumahnya untuk masuk, Sajak sempat mel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN