Samar-samar mentari kembali menyapa. Tampak pria yang sempat tertidur dengan ditemani gunda gulana menyergap malamnya, kini mulai bergerak kecil terbangun dari tidurnya. Saat hendak berbalik dari posisi tidur sebelumnya, pria itu merasakan ada yang kurang. Salah satu tangannya menyusuri sisi ranjang mencari sosok istrinya. Sisi itu kosong tak berpenghuni seperti di awal mereka mengakhiri malam dan segera tertidur. Horizon refleks membuka kedua kelopak matanya dan melihat keberadaan Sauna semestinya. "Apa dia bangun di awal?" Bergerak pelan untuk mengubah posisi duduk. Horizon mengedar pandangan dan mengucek matanya yang terasa sangat berat. Dia singkap selimut yang sempat menutup sebagian tubuhnya sebelum satu persatu kakinya menjejak di atas lantai. Ia susuri ruangan kamar tidu

