Raiden menatap tubuh Xeena yang tengah tertidur pulas. Senyum lembut tersungging di bibir Raiden. Namun perlahan senyum itu berubah datar dengan tatapan dingin. "Bukankah hidupmu sudah cukup sulit? Kau melaluinya dengan baik hingga aku tak ingin menghancurkannya. Namun jika kau sulit untuk kukendalikan, maka aku harus menghancurkan jalanmu yang lain agar kau tahu jalanmu hanya diriku. Hanya aku!" Raiden merebahkan tubuhnya di samping tubuh Xeena. Memejamkan matanya perlahan hingga pagi menjemput dengan pelukan Xeena yang erat di tubuhnya. Tidak, Raiden bahkan membuka matanya lebih cepat dari waktu bangunnya karena napasnya yang terasa sesak. Raiden membuka mata dengan melihat kaki Xeena yang telah melingkar di kakinya. Tangan Xeena memeluk tubuhnya erat dengan gumaman pelan

