Pegawai Negeri Sipil

229 Kata
Gracelyn Selwyn menginjak pedal gas mobilnya kuat meninggalkan Versailles, jauh menuju ke Barat. Pegangan tangannya pada stir kemudi mengetat, seiring dengan air matanya yang perlahan jatuh mengiringi perjalanan panjangnya malam ini. Dia sudah sangat lelah dengan permainan yang dimainkan oleh suami dan juga adiknya. Ingatan tentang percakapannya dengan keluarganya beberapa saat yang lalu melintas kembali, memenuhi kepalanya. "Gracelyn Selwyn menginjak pedal gas mobilnya kuat meninggalkan Versailles, jauh menuju ke Barat. Pegangan tangannya pada stir kemudi mengetat, seiring dengan air matanya yang perlahan jatuh mengiringi perjalanan panjangnya malam ini. Dia sudah sangat lelah dengan permainan yang dimainkan oleh suami dan juga adiknya. Ingatan tentang percakapannya dengan keluarganya beberapa saat yang lalu melintas kembali, memenuhi kepalanya. "Gracelyn Selwyn menginjak pedal gas mobilnya kuat meninggalkan Versailles, jauh menuju ke Barat. Pegangan tangannya pada stir kemudi mengetat, seiring dengan air matanya yang perlahan jatuh mengiringi perjalanan panjangnya malam ini. Dia sudah sangat lelah dengan permainan yang dimainkan oleh suami dan juga adiknya. Ingatan tentang percakapannya dengan keluarganya beberapa saat yang lalu melintas kembali, memenuhi kepalanya. "Gracelyn Selwyn menginjak pedal gas mobilnya kuat meninggalkan Versailles, jauh menuju ke Barat. Pegangan tangannya pada stir kemudi mengetat, seiring dengan air matanya yang perlahan jatuh mengiringi perjalanan panjangnya malam ini. Dia sudah sangat lelah dengan permainan yang dimainkan oleh suami dan juga adiknya. Ingatan tentang percakapannya dengan keluarganya beberapa saat yang lalu melintas kembali, memenuhi kepalanya. "
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN