DARK SYMPHONY

PERANG KENDALI

BAB 48 – PERANG KENDALI

Malam semakin larut, tetapi ketegangan di antara mereka tidak berkurang sedikit pun.

Lovania menyesap anggurnya dengan tenang, matanya masih tertuju pada Marco. Pria itu bukan tipe yang mudah diabaikan. Setiap gerakan dan sorot matanya mengandung makna yang lebih dalam—seolah dia sedang membaca Lovania seperti sebuah buku yang ingin dia taklukkan halaman demi halaman.

Namun, Lovania bukan wanita yang bisa ditaklukkan begitu saja.

Marco akhirnya berbicara, suaranya rendah dan mengalir seperti ancaman terselubung.

Marco: (Mencondongkan tubuh sedikit ke depan, suaranya dalam dan memikat.)

"Apa kau tahu apa yang terjadi pada orang-orang yang berusaha menantangku, Miss Valley?"

Lovania tersenyum tipis, memainkan jemarinya di atas permukaan gelas anggurnya.

Lovania: (Dengan nada santai, tetapi tajam.)

"Mereka jatuh… atau mereka menang?"

Marco terkekeh pelan. Suaranya penuh kepercayaan diri, seakan sudah tahu bagaimana permainan ini akan berakhir.

Marco: (Dengan nada menantang.)

"Tidak ada yang pernah menang melawanku, sayang. Mereka hanya belajar menerima kehilangannya dengan anggun."

Lovania meletakkan gelasnya di meja, menatap Marco dengan ekspresi penuh percaya diri.

Lovania: (Dengan suara lembut tetapi menusuk.)

"Kalau begitu, mungkin kau akan menghadapi sesuatu yang baru kali ini."

Marco menatapnya lebih dalam. Ada sesuatu dalam cara Lovania berbicara—bukan hanya keberanian, tetapi juga keyakinan mutlak bahwa dia tidak akan mudah jatuh dalam perangkap pria itu.

Dan itu membuatnya semakin menarik.

Marco: (Mengetuk jari di atas meja, matanya menyipit.)

"Aku suka keberanianmu, Lovania. Tapi aku lebih suka melihat bagaimana kau mempertahankan kendalimu… saat aku mulai menyentuh batasmu."

Lovania tidak goyah.

Sebaliknya, dia tersenyum lebih dalam.

Lovania: (Dengan nada misterius.)

"Kita lihat siapa yang lebih dulu kehilangan kendali, Marco."

Malam ini, perang kendali telah dimulai.

Dan tidak ada jalan mundur.