PERMAINAN BARU DIMULAI

499 Kata
BAB 41 – PERMAINAN BARU DIMULAI Marco menatap pintu yang baru saja ditutup oleh Lovania. Tatapan tajamnya tidak berkurang sedikit pun. Justru, senyum samar yang penuh arti masih bertengger di wajahnya. Wanita itu memang luar biasa. Dia tidak jatuh ke dalam perangkapnya begitu saja, tapi Marco tahu pasti—Lovania mulai tergoda. Dengan gerakan tenang, Marco berdiri, melepas jasnya, dan berjalan menuju bar kecil di ruangannya. Dia menuangkan sedikit whiskey ke dalam gelas kristal, lalu menyesapnya perlahan. Di luar, langit malam begitu tenang, dihiasi bintang-bintang yang bertaburan di atas lautan luas. Suara ombak yang memecah kesunyian memberikan irama lembut, tetapi dalam pikirannya, Marco sedang merencanakan langkah selanjutnya. Lovania Valley bukan wanita yang bisa dikejar dengan cara biasa. Dia menginginkan permainan, sebuah tantangan, sesuatu yang membuatnya merasa hidup. Dan Marco? Dia siap untuk memainkannya. --- Di dalam kamarnya, Lovania bersandar di dinding, menatap liontin safir yang kini berada dalam genggamannya. Kilau batu berharga itu terpantul oleh cahaya lampu kamar, menciptakan bias biru yang menari di permukaan meja kaca. "Pria itu… memang berbahaya." Dia tahu Marco bukan pria biasa. Bukan hanya sekadar miliarder berwajah tampan dan karismatik. Ada sesuatu yang lebih dalam, lebih misterius, sesuatu yang membuatnya… tertarik. Tapi apakah dia benar-benar ingin terlibat? Dia mendesah pelan. Dia bukan wanita yang bisa dengan mudah menyerahkan hatinya. Dulu, dia pernah percaya pada seseorang. Pernah mengira bahwa cinta bisa membuat segalanya lebih baik. Tapi nyatanya? Kepercayaan itu justru menghancurkannya. Dan sekarang, Marco datang dengan godaannya yang halus, dengan sorot mata yang seolah bisa menelanjanginya tanpa menyentuh. Dia tidak boleh lengah. Tapi mengapa jantungnya masih berdebar saat mengingat cara Marco menatapnya tadi? --- Keesokan paginya, Lovania melangkah keluar dari kamarnya, mengenakan gaun satin berwarna gading yang membalut tubuhnya dengan sempurna. Rambutnya tergerai lembut, bibirnya hanya dihiasi lipstik nude, tetapi tetap memancarkan aura elegan yang tak terbantahkan. Di dek kapal pesiar, Marco sudah menunggunya. Mengenakan kemeja putih dengan dua kancing teratas terbuka, serta celana linen yang menunjukkan kesan santai namun tetap berkelas, dia tampak begitu memikat di bawah sinar matahari pagi. Saat Lovania mendekat, Marco menoleh, tatapannya langsung mengunci milik Lovania. Marco: (Dengan nada rendah, tetapi penuh ketertarikan.) "Pagi yang indah, Miss Valley." Lovania tersenyum tipis, lalu duduk di kursi berhadapan dengannya. Lovania: (Santai, tetapi menggoda.) "Pagi yang indah memang… Terutama saat seseorang tidak terganggu tidurnya oleh terlalu banyak pikiran." Marco tertawa kecil, tetapi ekspresinya tetap intens. Marco: (Dengan nada misterius.) "Ah, aku memang sedikit sulit tidur tadi malam. Aku penasaran… Apakah kau juga begitu, sayang?" Lovania mengangkat alisnya, tetapi dia tidak akan mudah terpancing. Lovania: (Dengan senyum lembut, tetapi menusuk.) "Aku tidur nyenyak, Marco. Kau seharusnya mencoba untuk tidak terlalu memikirkan sesuatu yang belum tentu bisa kau miliki." Marco menyesap kopinya, matanya tetap mengunci milik Lovania. Marco: (Dengan suara rendah dan dalam.) "Oh, Lovania… Kau tahu aku tidak pernah menginginkan sesuatu tanpa memastikan aku bisa mendapatkannya." Lovania tertawa pelan, tetapi tidak mengatakan apa pun. Dia tahu permainan ini baru saja dimulai. Dan entah bagaimana… dia tidak bisa menunggu untuk melihat siapa yang akan menang.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN