Evan segera membukakan pintu apartemennya karena bel berbunyi tanpa henti. "Astaga Tuhan ... Apa yang terjadi di tempat ini? apa sudah terjadi gempa di sini?" tanya Lina sambil memindai ruang tamu itu. Bantal sofa bertebaran di mana-mana, makanan ringan tumpah di karpet, air mengalir membasahi seluruh meja. Untung saja Evan sudah menyemprotkan pengharum ruangan untuk menghilangkan aroma bekas pertempurannya dengan istrinya. "Iya, habis ada gempa lokal!" jawab Evan asal. Lina memunguti bantal yang bertebaran dan meletakkannya pada tempatnya lalu duduk begitu saja tanpa peduli dengan situasi kacau di tempat itu. Sepertinya dia tahu apa yang barusan terjadi. "Mama datang kok gak bilang dulu?" tanya Evan. "Apa mama harus membuat janji dulu sebelum datang kesini?" Lina balik bertanya.

