Anna benar-benar tidak menyangka dengan apa yang ada di pikiran ayahnya saat ini. Ia duduk lemas di emperan jalan, menarik nafas dalam-dalam dan mencoba untuk tetap tenang.
"Kenapa ayah sangat egois?" Anna mengacak-acak rambutnya. Ia benar-benar kesal. Penampilannya kini tidak serapih tadi padahal ia bahkan belum berangkat ke kampus.
Anna melirik jam yang melingkar pada pergelangan tangannya. Ia seharusnya sudah berangkat sekarang dan bahkan tiba di kampus. Tapi karena masalah ini rasanya ia sudah malas untuk berangkat. Ayahnya benar-benar telah merusak moodnya. Sekarang ia sudah malas untuk berangkat.
"Hey?"
Anna menoleh, ia melihat Gino turun dari motornya. Bagaimana ia bisa ada disana?
"Kau? Kenapa bisa ada disini?" Anna bangkit. Ia melihat Gino dengan terkejut.
"Aku tinggal
