6. Yang Mana Yang Benar

447 Kata
~Happy Reading~ Malam lebaran kali ini, di kosan cuma ada gue sama Dera. Sedangkan Farah lagi keluar sama Nando cari makanan. Kalau penghuni lainnya gak tau kemana, mungkin pada pulang kampung. Di ruang tengah dengan tv menyala gue malah asik main hp. "Gak ada acara yang seru nih." Keluh Dera. Gue hanya diam karena malas menanggapi Dera . "Lisa .." panggilnya lagi. "Apa sih, Der?" "Ih lo tuh gak asik banget deh." Ujar Dera sambil cemberut. Dengan terpaksa, gue meletakkan hp . "Emang lo mau ngapain?" "Gue mau minjam pianonya Kak Rada." Rengek Dera ke gue. Tinggal pinjam aja kenapa sih? "Ya pinjam aja." "Ish.. itu dia masalahnya, Ibu kos juga lagi gak ada buat minjam kuncinya." Gue cuma bisa menghela nafas, jadi mau gimana lagi? "Lisa .." rengek Dera lagi. "Ya ampun Der, kamu tuh ya rewel banget sih. Download aja aplikasi piano di hp lo." Tak ada jawaban dari Dera, pasti tuh anak ngambek sama gue. Yaudah lah, gue emang lagi gak mood mau manjain dia sekarang. Kemudian Dera pergi meninggalkan gue, terserah dia aja deh. Dengan cepat tangan gue kembali mengambil hp. Lagi asik-asiknya main hp, tiba-tiba gue mendengar suara piano. Pasti itu Dera. Gue masih cuek aja sih. Tapi lama-lama suara piano nya itu semakin kuat dan gak enak di dengar. Gue yang kesel pun berteriak dari bawah. "Dera! Berhenti main pianonya!!" Sesaat bunyi piano itu hilang. T-tunggu. Kok bisa suara piano diatas sana kedengaran sampai sini sih? Ada yang gak beres. Udah Lis, kamu abaikan aja hal itu. Pasti itu jebakan lagi. Tapi kemudian suara itu kembali dengan tempo cepat dan keras, rasanya telinga gue mau pecah. Gue bener-bener gak tahan lagi. Dan lagi, gue baru kepikir. Nasib Dera gimana, bukannya dia tadi yang mau main piano itu. Perasaan gue gak enak sama Dera, dengan segera gue naik ke atas menuju kamar Kak Rada. Bunyi piano itu berhenti, dan gue mencoba membuka pintu. Astaghfirullah, ... gue baru teringat kalau Dera pernah bilang kunci kamar ini sama ibu kos. Jadi? Kenapa bisa kebuka? Dengan gemetar gue kembali turun, waktu gue di tangga mau turun, tiba-tiba lampu diatas mati dan terdengar bunyi pintu kamar terbuka. "Lisa .. itu lo? Ini Dera." Gue mencoba melihat ke atas, namun karena lampunya mati gue gak bisa melihat apa-apa. Gue ragu apakah harus kembali keatas atau tidak, ditengah keraguan gue itu tiba-tiba lampu di bawah juga mati. Dan sekarang benar-benar hanya tinggal lampu di tangga yang hidup. "Lisa .. lo dimana? Ini gue, Dera." Terdengar suara dari bawah. Ya Allah, gue bener-bener gak tau harus kemana. Dan yang bikin gue makin ketakutan adalah bunyi langkah kaki dari atas dan bawah. Sekarang gue akan tau mana Dera yang benar jika mereka udah dekat sama gue. Dengan keringat yang membasahi tubuh gue, gue menghitung mundur. 3 .. 2.. 1.. Klek! Semua lampu mati. “Lisa!! Gue kekunci di dapur!!” Jangan lupa Like and Comment ^_^ -Salam Author
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN