Aku tersadar dengan tubuh tersentak, tetapi lagi-lagi hanya kegelapan yang menyambutku, tidak ada setitikpun cahaya yang bisa membantu untuk memberitahu di manakah aku berada. Tiba-tiba aku mengingat visi kemarin dan berharap itu hanyalah mimpi tetapi, aku harus menerima kenyataan bahwa itulah yang terjadi sebenarnya.
Tidak ada yang tahu tentang masa laluku ini, bahkan V dan Gabriel. Mereka cukup paham untuk tidak menanyakan hal-hal pribadi seperti itu dan aku juga tahu masing-masing dari mereka pasti mempunyai kisah kelam di masa lalu.
Tiba-tiba cahaya membuat mataku silau, ketika itu juga aku dapat merasakan cahaya hangat bersamaan dengan rasa sakit mendera tubuhku. Samar-samar aku mendengar suara EKG (elektrokardiogram) berbunyi konstan. Selain itu, aku tidak dapat mendengar suara lai
