Selesai acara wisuda, yang pertama mencari Elsa adalah Irra. Siswi itu berurai air mata memeluk sahabatnya. “Elsa, maaf. Aku tidak tahu, sungguh tidak tahu.” Elsa tersenyum. Membalas peluk Irra. “Tidak masalah. Aku baik-baik saja kok.” Melepas pelukan mereka, Irra mengusap ingus. “Kejam sekali aku, huhuhu. Selama ini tidak pernah tahu tentang orang tuamu.” Arum yang barusan datang juga memeluk Elsa. “Maafin kami ya, El. Harusnya kami lebih perhatian lagi.” “Nggak papa, sungguh nggak papa.” Elsa tertawa kecil. Dalam hatinya menghangat, Ternyata masih ada juga yang rela menangis untuknya. Tak jauh dari Elsa, Liam dan kawan-kawan melihati Elsa sebelum pergi. Tina, berdiri tak jauh dari Elsa, tersenyum kalem. “Elsa, Elsa, Elsaaa...” Seseorang berteriak. Dialah Wulan. Dengan setelan ke

