102. Tuan Muda

1722 Kata

Air mata deras menetes dari pelupuk Tina yang tertutup kain. Farel berdehem. “Kedua penjaganya laki-laki. Saya-” “Aish! Kan bisa sewa penjaga cewek sih.” “Maaf.” “Ish.” Salah seorang penjaga itu mengambilkan Elsa kursi, tapi Elsa yang tak mau lama-lama di situ tak mau duduk. Berdiri saja. “Buka matanya, buka juga lakban di bibirnya.” “Maaf, tapi jika kami buka lakban, kami takut dia akan berteriak.” Kepala Tina menggeleng-geleng cepat. “Huh. Sudah. Buka semua. Ikatannya juga.” Meski berisiko, Farel tetap menyuruh dua penjaga untuk melepas semua ikatan. “Huhuhu. Elsa...” Tina menangis. Berniat berdiri tapi tak sanggup. Jatuh bersimpuh di kaki Elsa. Elsa jujur jijik. Gadis itu berjengit melihat belakang dress Tina dengan warna kekuningan. “Sangat tidak berperikemanusiaan,” desis

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN