30. Pengakuan Elsa

2322 Kata

Adam Ekberg Tantama, pemuda itu sangat sabar. Berbekal janji manis dari Elsa, ia tak pernah lagi merengek minta jatah. Jam istirahat ia fokus menemani Elsa di perpustakaan. Beberapa kali memotret Elsa dari berbagai angle. Wulan yang waktu itu mencari Elsa berdecak-decak. “Bucin!” teriaknya. Elsa yang mendengar ada tamu yang berkunjung mengangkat kepala dari bukunya. “Selamat siang, Kak,” sapanya manis. “Siang.” Wulan cermat melihat Elsa. Gadis itu duduk di seberang Elsa. “Elsa,” panggilnya. “Iya, Kak?” Berhubung Elsa sedang istirahat, sekalian Adam mebukakakan botol minum untuk Elsa. “Minumlah,” katanya. “Terima kasih.” Elsa mengambil botol dari Adam, meneguk beberapa. Ia memberikannya kembali pada Adam. “Kakak juga minumlah.” Mengangguk, Adam ikut minum. Wulan menggerutu, “Duh, d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN