77. Panas

2048 Kata

Elsa melihat kekasihnya. Kasihan melihat Adam yang tampak serius dengan dahinya yang berkerut. Jari-Jari panjang Adam cepat mengetik di atas keyboard. “Kakak?” “Ya?” Adam langsung tersenyum, menghentikan aktivitas. “Mau nemenin aku ambil meja?” tawar Elsa manis. “Huh?” Elsa tersenyum kecil. “Ayo,” katanya sembari menggandeng tangan kekasihnya. “Hmhm,” balas Adam, melepas asal kacamata bacanya. Adam gabut memeluk Elsa, menciumi leher kekasihnya. “Mau di tempatku atau di tempat Kakak?” tanya Elsa. “Maksudnya?” Elsa tak menjawab, keluar dari apartemen yang baru Adam beli, pergi menuju lift. Elsa menekan nomor dua di lift. “Kita mau ke mana, Dek?” tanya Adam tak mengerti. “Di tempatku saja kalau begitu,” putus Elsa. “Ngambil mejanya?” tanya Adam polos. “Hmph!” Elsa kesal juga pa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN