Elsa mengangkat kepalanya dari pundak Adam. “Jujur apa, Kak?” Di tengah keramaian mal, pasangan itu saling berpandangan. “Nggak jadi deh. Nanti saja sampai rumah.” “Huh? Ya udah kalau gitu kita pulang sekarang,” kata Elsa sembari memberesi tas selempangnya. Adam menahan. “Bentar. Kita tonton kontesnya sampai selesai sekalian.” Elsa tersenyum sumringah. “Kakak tahu aja kalau aku penasaran juaranya siapa.” “Ck. Tentu saja.” Adam ikut tersenyum, membelai kepala Elsa gemas. ** “Tuh kan. Sudah kuduga, yang baju oranye tadi pasti menang,” kata Elsa. Adam yang jujur tidak terlalu menyimak kontes hanya mengangguk. “Habis ini aku cari lah media sosialnya dia. Aku suka cara dia natap kamera. Suka gayanya dia. Padahal masih amatir, Kak, tapi sudah seperti profesional!” Adam menjawab deng

