Hari-hari sebagai seorang pelayan tetap berlanjut. Beruntung Adam tetap mengirimi Elsa pesan, mengembalikan kepercayaan diri gadis cantik itu. “Pagi,” telepon Adam di siang hari. Ingin rasanya Elsa tertawa. Kebetulan sekali Elsa sedang break makan siang. “Siang,” balas Elsa berbisik, takut ada yang mendengar. Elsa memberanikan diri melihat ke layar, melihat ke gambar Adam. Adam masih tetap sama, tersenyum melihat Elsa. “Kenapa tidak pernah update status?” tanya Adam. “Hehehe, iya, Kak. Aku gak pernah ke mana-mana.” “Kapan-kapan kalau aku pas di Indonesia ayo jalan-jalan ya?” “Iya, Kak. Mau mau.” Gadis itu tersenyum lebar, menentramkan hati Adam. “Dek, aku kirim ulang uang kamu. Tolong jangan dibalikin ya?” Elsa menunduk. “Mau gimana lagi, Kak. Itu kan harusnya bayaran untukku, tap

