Jika Sabrina mendengar kata-kata semalam dari mulut Farez dua tahun yang lalu, sebelum dia bertemu dengan juanda sialan. Mungkin kata-kata itulah yang membuatnya terbang keluar angkasa dan kembali mendarat dengan selamat. Hanya saja, kata-kata itu tak lagi berarti ditelinganya. Bahkan tak bisa membuat dunianya jungkir balik dalam sekejap. Begitu luar biasanya kehadiran pemuda bernama juanda itu dalam hidupnya. Sabrina mematut wajahnya di depan cermin lama sebelum mengoleskan bedak. “Pake bedak apa lo?” Tanya Tasya tiba-tiba di sampingnya, gadis itu sudah selesai mandi. Sabrina dengan ajaibnya, pagi ini bisa mendapat urutan yang pertama. Sabrina menyebutkan sebuah brand Indonesia yang disukainya dan mendapat tanggapan langsung dari Tasya. Gadis itu membolak-balikkan compact powdernya. “

