Serpihan hati yang membencimu...
banyak sekali di indonesia wanita yang menjadi janda dan kebanyakan dari mereka adalah janda anak satu, yang anehnya lagi mereka adalah korban dari perselingkuhan dan faktor ekonomi,jaman dulu pertengkaran dalam rumah tangga penyebabnya adalah faktor ekonomi, saat ini sudah berbeda jaman, kebanyak dari mereka bercerai karena faktor perselingkuhan atau orang ketiga. dalam bahasa gaul jaman sekarang namanya (pelakor) singkatan dari perebut laki orang, OK baiklah kita mulai bercerita tentang pelakor dalam rumah tangga.
Sebut saja namanya icha (nama samaran) di usia 17th dia menikah dengan duda berusia 25 yang bernama handi,perbedaan usia yang lumayan jauh dan bagi seorang wanita itu usia yang tergolong sangatlah muda untuk sebuah pernikahan.
awalnya pernikahan itu sangat membuat icha bahagia karena menikah dengan laki-laki yang sudah dewasa juga menyayangi icha dengan tulus,menerima segala kekurangan icha juga bisa mendidik icha untuk menjadi seorang istri sekaligus ibu rumah tangga.
di usia pernikahan yang baru saja 5 bulan icha mulai merasakan tak nyaman dengan sikap suaminya, sering pulang larut malam dalam keadaan mabok,dan berlaku kasar dengan kata-kata kotor bahkan tidak segan-segan memukul bahkan meludahi.
Satu per satu sikap suami icha mulai terbongkar, bahkan rahasia terbesarnya mulai di ketahui icha tapi icha memilih diam karena saat itu icha dalam kedaan hamil dan tidak mau mencari masalah dengan suaminya,icha sadar bahwa ketika dia mencoba membicarakan masalah pasti emosi suaminya tiba-tiba memuncak.
Usut punya usut ternyata suami icha mulai berselingkuh,icha sering memergoki suaminya telfon dengan cara sembunyi atau menghindar,kecurigaan itu muncul ketika suami icha sering telfon dan pergi mendadak ketika menerima telfon,icha sering bertanya telfon dari siapa? suaminya menjawab bahwa itu telfon tidak penting. ya karena icha tau bahwa suaminya itu pengangguran oleh sebab itu icha ingin tau itu telfon dari siapa, hidup icha selama menikah di nafkahi oleh mertua, karena suaminya pengangguran. dua hari sekali suami icha pulang ke rumah orang tuanya untuk mengambil beras dan telur, bahkan untuk beli rokok saja dia minta pada orangtuanya, karena orangtuanya punya penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tibalah hari yang di tunggu dan kisah yang sesungguhnya,hari itu hari sabtu.
hari sabtu adalah hari libur adik perempuanya icha, seperti biasa setiap sabtu suami icha menjemput adik iparnya dan di bawa ke rumah untuk menginap 2 hari, hari sabtu minngu adik perempun icha libur dan menginap di rumah icha selama 2 malam.
awal mula perselingkuhan itu di ketahui icha pada waktu pergi ke pasar malam bertiga,icha sibuk untuk belanja perabitan rumah tangga, sementara suami dan adik icha mengikuti dari belakang sambil mencari makanan.
tanpa sengaja icha menengok ke belakang beberapa kali icha melihat adik dan suaminya gandengan tangan bahkan rangkulan seperti dua sejoli yang sedang di mabuk cinta, beberapa kali juga icha melihat mereka bercanda dan icha seolah tidak di anggap atau tidak ada di sana.
icha berusaha berfikir positif dengan semua kejadian itu walaupun dalam hati merasa janggal.
Memang benar adanya setiap kali adik perempuan icha menginap di rumah,suami icha baik dan memperlakukan icha layaknya seorang istri bukan musuh sereperti biasanya dan tidak pernah marah-marah.
Tiba saatnya mereka di rumah dan menonton TV bersama sambil bercanda, sementara icha sibuk membereskan barang belanjaanya,setelah semua slesaai icha ikut nonton TV bersama mereka. malam pun semakin larut dan icha pun mengajak mereka tidur,karena tidak ada tempat lain akhirnya mereka tidur bertiga,icha di tengah dan suami icha di sebelah kiri, adik perempuan icha di sebelah kanan icha, sementara lapu tetap dalam keadaan menyala.
Adzan subuh pun terdengar jelas karena rumah icha dekat dengan masjid,itu adalah tanda bahwa icha harus segera bangun untuk sholat subuh, sungguh terkejut ketika icha membuka mata ruangan itu gelap gulita,dengan keadaan lemas karena kurang istirahat icha pun bangun dan meraba-raba saklar lampu,di situlah semua rahasia mereka terbongkar,setelah ruangan itu terang icha berdiri seperti mayat hidup yang susah bernafas dan tidak bisa bergerak melihat posisi tidur yang sudah berubah, ternyata suami icha sudah tidak di posisi semula,suami icha tidur di tengah berdekatan dengan adik perempuanya yg masih gadis, icha menangis melihat suaminya tidur denga poosisi yang tidak wajar, suami icha tidur dengan memeluk adik perempuanya dan tangan memegang bagian d**a adik perempuanya yang memakai baju cukup seksi, jelas sekali bahwa tangan itu masuk dalam baju itu di bagian d**a.
Icha pun tidak berani membangunkan suaminya karena icha paham karakter suaminya yang tempramen,icha takut ada keributan, dan akhirnya icha pergi ke masjd untuk sholat seperti biasa, icha sudah tidak tau lagi harus berbuat apa icha hanya bisa mengadu pada TUHAN dalam sholatnya,icha menangis sambil berdoa, sampai icha tidak sadar bahwa di mushola itu sudah tidak ada orang di sana, TUHAN adalah alasan kekuatan icha, stelah itu icha kembali ke rumah dan melihat mereka sudah bangun dari tidur.
Seperti biasa icha masak untuk membuat sarapan suaminya seolah tidak terjadi apa-apa semtara hati sudah hancur icha tetap tegar, stelah slesai sarapan pagi suami icha izin pergi ke rumah orangtuanya, dan icha memaksa untuk ikut karena ada hal yang harus mereka bicarakan, di tengah jalan icha minta berhenti dan mampir ke sebuah warung kopi, di sanalah icha mulai bertanya tentang hubungan suami dan adiknya, awalnya suami icha tidak mengakui hubungan mereka sejauh apa tapi icha menjelaskan bahwa banyak sekali yang icha lihat dan kejadian pagi tadi yang membuat icha yakin ada hubungan special antara mereka berdua,akhinya suami icha mengakui bahwwa mereka bedua memang berpacaran, suami icha terus terang bahwa mereka berdua saling mencintai dan menjalin hubungan sudah 2 bualan lebih, di sanalah icha menangis sejadi jadinya,karena icha menangis dan di lihat beberapa orang di sana akhirnya suami icha emosi dan menjambak rambut icha lalu di benturkan ke pintu warung kopi tersebut, karena malu akhirnya icha di seret keluar dan di ajak pulang ke rumah.
sepanjang perjalanan pulang suami icha terus berkata jangan menangis di depan adik perempuanya,sampai di dekat rumahpun suami icha menjambak icha agar berhenti menangis, sesampainya di rumah icha sudah tidak menangis,dan langsung tengkurap di tempat tidur, sementara itu suami icha menyuruh adik perempuan icha untuk siap-siap lalu di antar pulang ke tempat kerjanya.
Hari demi hari tangisan itu tak lagi ada...
Hati icha semakin beku bahkan untuk menagis saja sudah tak bisa mengalirkan air mata.