25. Gara-gara Cabai

1643 Kata

Detak jantung yang awalnya berdegup kencang, kini telah bekerja normal kembali. Tanda tanya besar juga menyertainya. Aila masuk ke rumah dengan wajah yang penuh kebingungan. Ia menyalimi tangan buleknya dengan wajah kosong. “Kamu kenapa, Ai?” tanya Dwi heran. “Kok wajahmu kayaknya bingung gitu,” lanjut Dwi. Dwi sedang menonton salah satu layar drama—sinetron—yang ditayangkan di salah satu stasiun TV swasta yang juga banyak digandrungi oleh para ibu-ibu. Aila memilih duduk di samping buleknya. Ia juga meletakkan satu bungkus angsle dan sate di meja di hadapan buleknya. “Entah, bulek. Aila hanya bingung,” aku Aila. “Oh iya, ini tadi Mas Randi belikan sate dan angsle buat bulek,” kata Aila sambil memegang kantong kresek. Dwi mengangguk kemudian menatap ponakannya heran. Beberapa hari di s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN