Di pagi hari, Yana terbangun dengan perasaan lebih baik dan segar. Namun, kedua kakinya masih sulit digerakkan. Bagaimanapun, dia terluka gara-gara menginjak pecahan botol semalam. "Sepertinya kamu adalah wanita yang terbilang sangat santai saat masuk rumah sakit," sindir Kafka dingin begitu berjalan masuk ke ruangan. Dia sudah berganti pakaian dan terlihat tampan serta segar. Yana sibuk menikmati sarapan paginya. Salah satu alisnya terangkat dengan tatapan menarik. Mantan suaminya mungkin diam-diam pulang ke mansion Matahari untuk berganti pakaian. Kini, dia sudah terlihat bersih dan menawan. Sangat tampan. Dalam hati, Yana mencibir. :Cih! Menyebalkan! Kalau saja kami tidak bercerai, pasti aku akan menganggapnya sebagai suami yang paling tampan. Sungguh sial!” "Kenapa kamu menatapku

