Belaian yang berasal kini bukan hanya dari sebuah keinginan semata tapi wujud itu berlangsung adanya keadaan yang wajib untuk Rosie penuhi. Ia mengamati wajah yang berada di perutnya, membasahi bagian itu dengan lidah sambil menatap genit. Tak bisa menyembunyikan rasa yang teramat menggoda Rosie pun menoleh ke sembarang arah, satu tangan meremas kain alas tidur juga tangan sebelah kiri meraih rambut pirang suaminya.
Menahan napas kini sudah tak dapat menahan suaranya ia mengerjap dan mulai merintih saat Bevan menyentuh bagian inti, memadukan belaian dengan memainkan ujung mungil miliknya, sesekali salah satu jari besar itu terjerumus. Nikmat. Rosie membuka mulut lalu menggigit area bibir bawahnya.
"Aaah, sayanghh." Napas Rosie tersengal begitu Bevan mulai mengecup paha, be
