Cantika memutuskan mengakhiri permainan ranjangnya dengan Batara bahkan saat laki-laki itu belum mencapai klimaks. “Sepertinya kamu kelelahan,” ujar Batara maklum. “Iya, maafkan aku karena nggak bisa membuatmu puas malam ini.” “Nggak usah terlalu dipikirkan soal itu. Lebih baik kamu sekarang tidur saja.” Sedetik kemudian Cantika sudah tertidur lelap sembari memeluk tubuh Batara. Saat ini jam di dinding kamar menunjukkan waktu satu jam menjelang tengah malam. Batara mengalami kesulitan tidur dan memutuskan bangun. Dia bangkit dari ranjang lalu mengenakan celana piyama dan bertelanjang d**a. Dia keluar kamar sembari membawa sebotol wine dan sebuah gelas wine kosong. Niatnya ingin mencari udara segar di dekat kolam luar. Namun pandangannya tertarik pada cahaya yang berpendar dari depa

