POV SAVANNAH Riley memekik di telingaku ketika panggilan telepon berakhir. “Suara yang seksi,” katanya. “Dia memancarkan keseksian di mana-mana.” Aku tidak percaya pria itu mau menemuiku secara pribadi. Dia bisa saja mengutus siapa saja. Rafael. Namanya Rafael. Aku ingin tahu siapa nama keluarganya. Aku ingin menguntitnya di media sosial. “Apa kalian tahu jam berapa sekarang?” Wesley mengeluh. “Bisakah kita pulang sekarang?” Mulut Riley bergerak-gerak. “Kamu hanya cemburu. Nancy putus denganmu.” Wes memelototi adiknya. “Diam. Kamu itu masih kecil, jangan sok tahu.” “Kamu putus dengan Nancy? Kenapa kamu tidak memberitahuku?” Aku bertanya. Ini adalah berita. Kami selalu memberitahu semua orang tentang segala hal. Riley menggigit bibir bawahnya, menunduk. Wes melambaikan tangannya de

