chapter 9

934 Kata

Melangkah pada jalan tanpa ujung. Berlari dari luka yang akan kembali menjemputnya. Kehidupan tercipta untuk sebuah luka, seakan kehidupan saat ini adalah pembalasan pada kehidupan-kehidupan dulu. Langkahnya masih terus mengikuti jalan trotoar yang semakin terasa padat oleh manusia-manusia yang seakan juga ingin berlari dari seluruh takdirnya. Takdir yang begitu jahat dan mempermainkan manusia. Lauren memeluk lengannya dan kembali membasuh air matanya. Dia tidak tahu kenapa Fabian bisa sejahat itu padanya. Dia sudah menjadikan tubuh Lauren sebagai pemuas, lalu sekarang dia ingin menjadikan Lauren sebagai manekin yang akan dia pajang di rumah besar itu. Lauren tidak bisa menghentikan air matanya, langkahnya masih berjalan dengan tertatih dan sesekali menabrak orang yang lewat.   Dia suda

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN