Tunggu aku !

1234 Kata
2 Soojii Aku tidak akan pernah bisa melupakan wanita ini, apa yang sudah dia lakukan padaku,kekejaman apa yang sudah dia buat untukku. 3 tahun lamanya aku berjuang agar bisa melenyapkan bayangannya dari pikiranku. Tapi aku tidak bisa, pengaruhnya masih kuat dalam hidupku, bahkan keputusanku untuk membeli rumah dan memulai usaha baruku di kota ini sebagian besar karena keinginanku yang masih berharap bisa bertemu dengannya, ya aku memang tidak bisa berhenti untuk memikirkan nya betapapun keras aku berusaha, sebagian diriku selalu tertarik untuk kembali kepadanya. Setiap malam aku membayangkan bagaimana aku akan bertemu dengannya lagi, mereka reka kejadian jika suatu saat kami bertemu, dan saat kesempatan itu datang semua yang sudah aku rencanakan, aku rancang tiba tiba hilang dari kepalaku....aku benar benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan. " Onty Eriiiiisssssss " teriak Angel anaknya Friska seketika mengejutkan ku, kakiku seakan terpaku didepan pintu restoran tempat kami akan makan siang bersama, mataku langsung menyapu ruangan, mencari dan mendapati wajahnya duduk ditengah ruangan bersama tiga orang temannya, aku segera membalikkan tubuhku, apa yang harus aku lakukan...aku ragu untuk masuk kedalam tapi aku tidak punya alasan untuk itu. Angel sudah berlari menghampiri wanita itu,begitu juga dengan Friska dan suaminya, Mark sempat menepuk dadaku " Broh....ada Eris...." Aku tersenyum kecut, Amanda menatapku dengan wajah ceria,antusias karena akhirnya dia bisa bertemu dengan Eris, wanita yang beberapa tahun kemarin berhasil membuatku kacau balau...mereka langsung bergegas menemui wanita itu dan membiarkan aku dan Jassie dibelakang. Aku diam,berpikir cepat apa yang harus aku lakukan, mengikuti rombongan ini untuk menyapanya.....tapi entah mengapa mendadak aku merasa tidak siap untuk pertemuan ini, aku tidak tahu apa yang harus aku katakan didepannya...... Aku langsung menarik pinggang Jassie, mengarahkan tubuhnya ke etalase kaca didepat pintu masuk, menawarkan gadis itu dessert yang dia mau, Jassie menatapku dengan bingung dengan sikapku, ..Jassie tolong aku, bantu aku mengulur waktu, desahku dalam hati.... aku terus mengajak Jassie berbicara,... sementara' aku terus berpikir, bagaimana aku harus bersikap dengannya.... Aku tidak bisa berlama lama berdiri didepan kaca etalase itu....aku melihat mereka semua sudah berjalan duduk dimeja yang sudah dipesan Friska, Dengan langkah berat aku pun berjalan menyusul dan aku harus melewatinya, pandanganku lurus ke depan..masih merangkul pinggang Jassie lembut, menjadikan tubuh gadis itu sebagai tamengku. Ini gila, hatiku sebenarnya ingin menyapanya, memeluknya menghujaninya dengan sejuta ciuman dibibirnya, diwajahnya, memeluk tubuhnya, menyesap harum rubuhnya yang setiap malam aku rindukan,yang keinginan untuk bisa memeluknya begitu kuat dan hebat hingga membuatku kesulitan untuk memejamkan mata, masalah tidurku makin parah.... Tapi yang kulakukan hanya melewatinya, dengan ujung mataku aku memperhatikannya, dia terlihat diam tak menyapaku juga, masih sibuk menatap layar ponsel seperti kebiasaannya dulu, sikap acuhnya ini benar benar menyiksa ku, seperti nya aku benar benar sudah tidak ada dalam hidupnya. Aku duduk dengan wajah tegang, Mark dan Amanda memandangku,...aku menatap wajah Mark...dan memberi tatapan :jangan ganggu aku.... Mark tersenyum mengerti, aku mengalihkan pikiranku dengan membaca lagi kertas kertas laporan kerjaku....wanita itu...wajahnya terlihat muram, apakah dia menyesali pertemuan ini.....berada satu tempat denganku. Aku menatap kertas ditanganku dengan pikiran kosong, otakku penuh dengan kenangan bersama nya, semua pertengkaran kami dan lekuk tubuhnya saat kami bercinta. Mark menepuk lenganku, menyadari dari lamunan, aku berusaha keras untuk kembali fokus. Ya,wanita itu benar benar sanggup membuatku kehilangan akal...dia benar benar sangat mempengaruhi hidupku....sgala tentangnya selalu saja membuatku sanggup menghentikan semua duniaku. Angel tiba tiba datang ke meja kami, " Mommie,apakah kau membawa obat mata itu..." Friska menatap anaknya bingung " Untuk apa, itu bukan untuk mainan..." " Tidak...onty Eris matanya sakit, airmatanya keluar terus...." Seketika kami semua yang ada dimeja menoleh kearah meja wanita, dia terlihat menelungkupkan wajahnya keatas meja.. " Duh...Eris....kasihan dia...." Desis Friska sedih sambil membuka tasnya dan menyodorkan obat tetes mata itu pada angel yang langsung berlari kembali ke meja Eris. " Kenapa dia...." Tanya Mark cepat mewakili pertanyaan yang segera muncul dikepalaku. " Setahun yang lalu, suaminya meninggal....kanker aku dengar....sekarang dia hidup sendirian." Mark dan Amanda segera menatapku...aku diam menyembunyikan perasaan ku, jantungku berdetak kencang. " Anak anaknya...." " Mereka ada diluar kota,kuliah......" " Mengapa kau tidak menceritakan padaku...." Tanyaku geram dengan suara mendesis menahan kemarahan, Friska dan Brandon langsung menatapku curiga menyadari perubahan sikapku, Mark menepuk lenganku lagi mengingatkan posisiku saat ini, hubunganku dengan wanita harus tetap menjadi rahasia dihadapan Friska dan suaminya. " Maaf aku lupa, Aku saja baru tahu sebulan atau 2 bulan yang lalu saat bertemu dengan Eno di Sidney..." Jawab Friska masih dengan pandangan curiga kearahku. Aku memandang kearah meja wanita itu, melihat bagaimana Angel duduk diatas pangkuan wanita itu, mengacak acak wajah wanita itu dengan tissue.....dari tempatku duduk jelas terlihat wajahnya sangat berantakan....dan aku bisa melihat kesedihannya. " Itu Genk nya dia, aku rasa dia masih berduka dan mereka sedang menghiburnya....nanti dech aku ajak dia makan siang lagi....mungkin setelah kita kembali dari Bali....." Aku diserang rasa bersalah, karena tadi melewati nya begitu saja, tidak menyapanya....apakah sikapku tadi membuatnya makin terluka....aku bisa merasakan kesedihannya... Mungkin saat melihatku dia berharap aku bisa memberikan sedikit kegembiraan ,dia mungkin saja ingin mendapatkan hiburan dariku dan aku melewati nya begitu saja tanpa menoleh kepadanya, dia pasti sakit hati sekali....apalagi aku berjalan sambil memeluk pinggang Jassie, aku bisa merasakan kepedihannya. Aku langsung berdiri meninggalkan meja dan berjalan menuju wanitaku... " Dia kenapa ....." Tanya Brandon heran melihat sikapku wajahnya benar benar menunjukan bahwa ada hubungan sesuatu antara aku dan wanita itu ...begitu juga dengan Friska Jassie, hanya Mark dan Amanda yang bisa mengerti mengapa aku bertingkah aneh sepert ini, aku yang biasanya tidak peduli dengan perasaan wanita manapun bahkan pada ex istriku yang adalah kakaknya Brandon bisa terlihat begitu mengkhawatirkan wanita ini. Aku sudah peduli apa yang ada dipikiran Brandon dan Friska, aku akan menjelaskan pada mereka nanti, aku hanya ingin memastikan kondisi wanitaku ini. " Nanti aku ceritakan..." ujar Mark mencoba meredam suasana. Aku berdiri tepat didepannya,melihat betapa kacaunya dia...rasanya aku ingin membenamkan wajahnya kedalam pelukanku... memarahinya lagi karena menangis seperti itu. " Hentikan Angel...." Ucapku tegas,...aku menarik kursi didekatnya dan duduk tepat dihadapannya, memandangi wajahnya,...Angel dan ketiga temannya memandang ku menunggu apa yang akan aku lakukan... Aku lalu menunjukkan pada Angel bagaimana memberikan obat tetes mata itu. Aku menarik wajahnya,mendekatkan kearahku...oh tuhan, bibir itu....aku rasanya ingin segera menciumnya, melumatnya, jantungku berdebar benar saat kami bersentuhan....matanya terpejam kuat, " Buka matamu, bagaimana aku bisa meneteskan obat ini jika matamu terpejam...." Mata hitamnya pelan pelan terbuka memandang lurus kearahku, bibirnya terbuka sedikit, oh tuhan....aku benar benar ingin menghisap bibir ini...menciumi pipinya...menghisap lehernya.....aku berusaha keras menahan keinginanku..... Aku lalu berbicara kepada Angel agar memesankan cake coklat kesukaannya, aku harap cake itu bisa menghibur hatinya...dia selalu suka dengan cake coklat itu, selalu memesannya setiap kali kami makan di tempat ini, aku menatap meja nya dan tidak ada cake itu, apakah dia telah berhenti makan cake.... " Jika aku marah sedih atau menangis....cake ini selalu bisa menghiburku...." Aku ingat kata kata itu..... Aku berbicara sebentar dengan teman temannya... bersikap sopan pada mereka dan meminta mereka untuk menungguku dengan alasan ingin mengobrol dengan mereka, padahal aku hanya ingin dekat lagi dengan wanita ini, jika aku hanya berdua dengannya dia pasti sudah mendorongku lagi dengan marah dan meninggalkannya lagi .... aku tahu, didepan teman temannya dia akan selalu bersikap sopan. Kali ini, aku akan menjadikanmu milikku kembali.....aku akan merebut hatimu lagi.....aku benar benar bertekad dalam hati...sambil menatapnya lembut. " Tunggu aku...."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN