Hati hati !

1378 Kata
Eris Awalnya aku tidak menaruh rasa curiga apapun, ketika dia menelponku dan mengajakku untuk sarapan pagi bersama saat pertemuan kami berikutnya, aku hanya berpikir dia mungkin hanya ingin membahas soal kontrak penyewaan mobil, mengatur jadwalnya langsung denganku karena selama ini aku melakukan hal itu bersama Friska, biasanya memang Friska yang menghubungiku,. Menunjukan jadwal kunjungan kerja sodara-nya itu, dan aku hanya tinggal mengatur agar mobil dan sopirku siap sesuai jadwal, lewat Friska ataupun langsung dengannya sama aja bagiku, yang penting pembayaran lancar. Hari disaat kami bertemu, aku segera mengabarinya jika aku sudah berada di lobby bawah hotel, dan ketika aku masuk ke area restoran tempat biasanya para tamu sarapan dan tidak mendapati dia berada didalam resto itu, akupun langsung menghubungi nomernya mengabari jika aku sudah sampai. " Pagi pak, saya sudah ada di lobby bawah." " Baiklah langsung saja menuju kamar saya." Dia dengan santainya langsung menyebutkan nomer kamarnya, aku terdiam sejenak....eh sebentar ...sebentar....ini kok dia ngajak sarapannya dikamar sih, terus terang aku merasa tidak nyaman,iya sih aku dekat dengan Friska tapi aku kan belum deket deket amat sama dia, yah terakhir emang kami sempet ngobrol seru tapi itu hanya sebentar, masa iya langsung dibawa ngamar...ya gila aja kan. " Maaf pak....bukannya tidak lebih baik jika kita sarapan di restoran bawah saja,menu makanannya lebih banyak, bapak bisa nyobain menu tradisional nya juga loh,mumpung lagi di Indonesia...." Tolak ku dengan gugup,....duh males dech sarapan cuma berdua dua dikamar doang, lagian kalo dikamar doang kan menu breakfast pasti terbatas kalo di restoran kan full Buffett pak....Bisikku dalam hati. selain itu orang ini sumpah....super ganteng banget, bisa lemah iman kalo cuma berdua an dikamar sama dia.....ada hening yang panjang,aku menunggu dengan gelisah, aku harap alasanku cukup masuk akal. " Pak....bagaimana pak Daniel ?" Tanyaku hati hati..semoga dia mau ....semoga dia mau, Bisikku dalam hati " Baiklah, sebentar lagi saya akan turun ke lobby" Dia langsung menutup telponnya, aku duduk di kursi menunggu dengan gugup, sambil mengingat ingat nada suaranya, mencari tahu apakah dia marah karena aku menolak ajakannya sarapan di kamar....duh...maaf ya pak, enggak dech saya gak bisa, saya ini lemah pak, gak tahan liat cowok ganteng...secara aku inget banget kata kata nya Friska,....ati2 ris, dia ini playboy habis,sebisa mungkin jangan deket deket sama dia. Tidak lama aku melihatnya keluar dari pintu lift, berjalan dengan santai celana jeans warna biru gelap dan kaos polo hitamnya lengkap dengan tas kerjanya melingkar dibahunya...duh gantengnya kayak gini coba, didalam kamar berdua dia yang ada aku langsung buka baju, sarapan saya aja pak,masih anget......aku tersenyum sendiri,memikirkan betapa kotor pikiranku. aku langsung berdiri ketika dia sudah berjalan dekat kearahku lalu menyalaminya sopan,ya ampyunnn...wanginya seger banget, bawaannya pengen nyium aja....duh,ini pikiran kenapa mulai hestek sih... kami pun berjalan beriringan masuk kedalam restoran, aku mengikutinya seperti anak gadis yang baik, mataku berbinar menatap meja Buffett yang penuh makanan.... Mayan....sarapan enakkkk....Bisikku dalam hati,tidak lupa untuk mefotonya, lumayan bisa bikin feed IG ku bagus dan keceh,pencitraan teteplah....biar gratisan yang penting terlihat sarapan dihotel. Saat aku mengambil sarapanku, aku melihat ke sekeliling dan menyadari bahwa semua wanita yang ada di ruangan ini pasti menatap kearahnya, ada yang diam diam memperhatikan nya,ada yang terang terangan menatapnya, aku tiba tiba merasa insecure sendiri,melihat penampilanku yang sangat biasa,jeans belel dengan kaos hitam berdada rendah lengkap dengan sepatu Vans butut ku. Entahlah aku seperti bisa membaca pikiran mereka....duh bule cakep gini, ceweknya butek banget....aku berjalan dengan gugup disampingnya, beberapa kali dia bertanya tentang menu tradisional yang ada di meja Buffett,. Dalam hati mengutuki...bisa langsung duduk aja ga sih....males banget ini diliatin orang orang. Aku menikmati sarapanku dengan canggung, aku melirik kearahnya dia terlihat santai saja, menanyakan kabarku dan memberitahuku jadwalnya seminggu ini, aku mendengarkan dengan serius,. Sesekali mencatat jadwalnya, dia memperhatikan sambil menyeruput kopinya. " Mengapa kopinya ? " Tanyaku saat melihat wajahnya menunjuk ketidak puasaan dengan rasa kopi yang diminumnya barusan, dia menatapku tajam....duh nih orang, matanya bikin jantung wanita manapun klepek klepek parah. " Kopi ini tidak enak....Aku butuh kopi yang kuat...." Jawabnya santai sambil meletakan gelas kopinya. " Tenang,saya tahu tempat kopi yang enak,bapak pasti akan menyukainya." " Hey, Panggil aku Daniel....dan bersikaplah seperti kita teman.. seperti kemarin kita terakhir bertemu...." Dan aku segera tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa lepas setiap kali mengingat kejadian itu, aku sebenarnya hampir lupa tapi saat dia menyebut lagi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa lepas.......aku menutup mulut ku dengan tissue,dia menatapku kesal....aku benar benar tertawa melihat wajahnya, dia terlihat tidak menyeramkan lagi... " Rupanya kau sangat senang benar benar bisa mengerjaiku ya...." " Maafkan saya...tapi itu lucu sekali....jika boleh saya ingin sekali menceritakan ini pada Friska dan Brandon.." " jangan pernah berani beraninya kau melakukan itu, Jika kau melakukan itu aku akan membunuhku....nama baikku benar benar dipertaruhkan, aku tidak pernah melakukan kesalahan atau menjadi bahan olok olok mereka dan kau dengan santainya melakukan itu... " ucapnya pura pura mengancamku sambil mengarahkan pisau roti kewajahku,....aku masih saja terus tertawa tawa.....sambil memegang tangannya, menjauhkan pisau itu dari wajahku....dia tersenyum, ya tuhan....tampan sekali dia..... Dan semenjak kejadian itu, aku memang menjadi dekat dengannya, aku melihatnya sebagai temanku sama seperti aku melihat Brandon suami Friska...kami bertukar banyak cerita setelahnya, dia menceritakan seluruh cerita hidupnya yang seru dan lucu dan benar kata Friska, dia memang player sejati, dia telah meniduri banyak wanita termasuk beberapa teman teman Friska..aku mendengarkan dengan wajah penuh kekaguman dengan perjalanan hidupnya, aku selalu merasa senang saat mendengar ceritanya tentang perjuangannya membesarkan perusahaannya, masa kecil dan remajanya, waktu tidak terasa kami sudah duduk saling ngobrol hampir 2 jam, sampai sebuah telpon masuk kedalam ponselnya mengabari jika Friska sudah ada dihotel juga dia pun langsung menyuruh Friska untuk menyusulnya ke resto dimana kami duduk berdua dengan santai. Tak lama aku melihat Friska berjalan kearah kami dengan beberapa assisten nya. " Loh ada kamu ris..." Tanya Friska heran melihat aku duduk santai didepan pria ini. " Iya,kemarin ditelpon nih orang minta ditemenin sarapan, elo tau gue...mana pernah bisa nolak bisa sarapan dihotel begini....." Aku mencoba menebak arti pandangan Friska,....enggak kebayang seandainya tadi aku meng-iya kan ajakan untuk sarapan didalam kamarnya.....bisa bisa citra burukku langsung menempel didepan Friska dan yang jelas pasti langsung digamparin sama Brandon juga, ya kali kedapatan dikamar berduaan doa sama kakak iparnya. Aku lalu mengeluarkan kertas berisi kontrak sewa menyewa kendaraan. " Ini siapa yang tanda tangan ya ? " " Aku saja, sekarang urusan sewa menyewa langsung kepadaku saja." Ujar pria ini sambil meraih kertas dalam tanganku dan menanda tanganinya. " Atur saja,....boss-nya kan anda..." Ujar Friska, aku memandang Friska sambil tersenyum, aku sering mendengar cerita Friska bagaimana dia sering dibuat kesal oleh lelaki ini,...itu membuatku bingung,perasaan orang ini baik baik aja,tidak se-cerewet atau se-memgesalkan yang dia ceritakan. " Baik, bisa ke berangkat sekarang...." ucapnya. Kami semua berdiri. " Oke semoga projects nya sukses...oh ya nanti kusuruh Roni buat mampir dulu ke kedai kopi untuk memesankan kopi untuk anda ya pak" Ujarku. " Bukan kau yang menjadi supirnya ?" Tanyanya saat sadar jika aku tidak ikut dengan rombongan mereka. " Tidaklah....aku sibuk....terima kasih untuk sarapannya....." Aku langsung memeluk Friska dan menelpon Roni agar segera bersiap didepan pintu lobby. Dia menatapku bingung, ingin mengatakan sesuatu tapi aku bisa merasakan dia sengaja menahannya, mungkin dia penasaran dengan kopi apa yang akan aku pesankan untuknya, tenang boss, kopi tubruk robusta ini pasti bikin anda ketagihan, ini kejutan yang akan membuat anda senang, ucapku dalam hati. Aku menemani mereka sampai masuk kedalam mobil, dia masih terus menatapku dengan tatapan tajamnya, sebelum pergi aku menyuruh Roni untuk mampir ke kedai kopi dan memesankan kopi untuk orang orang ini, " Siap boss " ujar Roni, aku tersenyum dan menelpon pemilik kedai langganan ku untuk menyiapkan beberapa gelas kopi, agar saat Roni sampai mereka tinggal mengambilnya, tugas hari ini selesai dan waktunya aku bersenang senang untuk diriku sendiri. Aku melihat ponselku hampir jam 10 siang, aku sendiri sudah punya janji temu dengan teman teman Genkku... Aku pun langsung tancap gas meninggalkan lokasi hotel. seperti aku saat ini,semoga kau jatuh cinta pada kopi hitam ini,pak....setelah mencicipinya, kau tidak akan bisa berhenti menyukainya...kau pasti akan kecanduan
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN