Tidak ada Empati

1210 Kata

Adzan subuh berkumandang, Mita menerjapkan matanya beberapa kali, betapa terkejutnya ia melihat sang Bunda ada di sampingnya dan mengingat bahwa semalam memang dirinya tidur bersama Bunda. Hati kecilnya menangis, sebesar itu kasih sayang seorang Bunda pada anaknya, sekhawatir itu sikap Bunda pada anaknya. Mita mencoba bangun untuk mengambil air wudhu. Ranjangnya yang bergoyang membuat Bunda terbangun dari tidurnya. "Maaf, Bunda." "Tidak apa-apa sayang. Mau kemana? Wudhu?" Mita mengangguk cepat. "Kuat jalannya?" "Insya Allah Bunda." Mita turun dari ranjang dan melangkahkan kakinya namun tiba-tiba kepalanya sangat sakit sekali membuatnya kehilangan keseimbangan, untung saja Bunda bergerak cepat untuk menangkap tubuh mungil anaknya itu, jika tidak sudah dapat dipastikan anaknya akan terhu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN