Raga berdiri gelisah di depan cermin besar kamar mandinya dengan berselimut handuknya membelakangi Viany yang masih anteng-anteng saja berendam di bath up miliknya sambil sesekali bersenandung kecil. Raga masih saja menunggu sang istri tetapi diam saja karena Viany masih sibuk dengan acara mandinya. Dia benar-benar menyesal sudah menantang sang istri yang memang kadar nekadnya sudah di atas rata-rata. Viany sesekali tertawa kecil karena ulah Raga yang sangat lucu. Bagaimana bisa laki-laki dengan tubuh tegap itu tidak memalingkan wajahnya sama sekali dari cermin besar itu. Melirik ke arahnya saja tidak padahal sekarang mereka masih di dalam kamar mandi. Raga tidak melihat Viany ataupun keluar dari kamar mandi. Saat ini pikirannya kacau balau dan terbelah hanya gara-gara istri kurang ajarn

