Ronald bisa melihat kegelisahan Vinny di atas truk, bahkan saat truk sudah hampir sampai di kampus mereka. Ia melirik ke arah Vinny sekali lagi, mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu turun. “Nggak usah, khawatir, Vin,” kata Ronald. Tangannya memegangi gadis itu erat, sementara Vinny dengan hati- hati menjejakkan kakinya di tanah. “Mungkin itu cuma…,” Kata- kata Ronald terpotong oleh dering ponsel Vinny yang berbunyi. Vinny mengangguk sedikit pada Ronald dengan wajah meminta maaf, lalu mengangkat panggilan di ponselnya. Dari nomor Ines. “Halo, Nes?” sahut Vinny. Ronald dengan penuh perhatian ikut mendengarkan. Namun Si Keriting itu tidak bisa menggambarkan perubahan wajah gadis itu yang terlalu cepat. Awalnya keningnya berkerut penuh tanya, kemudian diringi wajah terkejut dan

