Pembunuhan

640 Kata
Keyadra berjalan menyusuri koridor sekolah kakinya terasa lemas setelah di bully oleh Lusi dan teman - temannya. Suasana sekolah sudah sepi dan langit sudah mulai gelap. Terlihat sosok pria tengah berlari ke arah Key, ia kembali menundukan wajahnya menyembunyikan wajahnya yang dipenuhi lebam. "Lo gak apa - apa" Key memberanikan diri menatap pria yang ada di depannya tersebut, "Lukas" batinnya. Key segera mengalihkan pandangannya, berjalan melewati Lukas. Lukas menahan tangan Key dengan mencengkram erat, "Gue anter". Key menghempaskan tangan Lukas dan berlalu meninggalkannya. Namun baru beberapa langkah pandangan mata Key kabur dan tubuhnya luruh ke lantai. Perlahan Key membuka matanya, ia menatap langit - langit yang ada di atasnya. Key sadar jiga atap yang tengah ia liat bukan langit - langit di kamarnya. Ia menyibakkan selimutnya, mata Key membulat sempurna saat melihat bajunya yang sudah di ganti dengan baju tidur. Cklek.. "Kau sudah bangun" ucap Lukas "Dimana baju ku" "Makan dan minum obat dulu, kau harus memiliki banyak tenaga agar bisa menghajarku karena telah mengganti bajumu" Tak menghiraukan ucapan Lukas, Key mengambil tasnya yang ada di atas sofa. Tubuhnya kaku saat tangan Lukas memeluknya dari belakang. "Kita putus, jangan pernah nujukin wajah lo depan gue lagi. Kalau pun kita terpaksa bertatapan palingkan wajah lo anggap gak ngeliat gue" bisiknya Key membalikan tubuhnya menatap Lukas, matanya merah menahan emosi serta air mata yang sudah penuh dipelupuk matanya. "Lo akan menyesal Lukas Alkeas Dimitri" Dengan tegar Key keluar dari kamar Lukas meninggalkan pemilik kamar yang masih diam mencerna ucapannya. *** Lukas memang cowok b******n yang telah memanfaatkan kepolosan Keyadra. Demi gengsi dan menang taruhan ia mempermalukan Keyadra dengan mengirim foto bugil Key dan Lukas saat tengah di atas ranjang. Tak hanya Joddi, ketiga temannya yang lain serta Lusi pun melihat foto yang di kirim oleh Lukas yang membuatnya semakin geram terhadap Key. Lusi mengirim pesan kepada teman - temannya agar membawa Key ke gudang tempat mereka berada saat ini "Ck! sang juara kita kali ini, gimana tubuh si culun enak ga, pasti masih tersegel kan. Bhahaha." Joddi dan teman yang lain tertawa bersama. "Mana janji lo, lo udah kalah talak" "Tenang bro, kita pesta" Semua bersorak kecuali Lusi, ia berjalan ke arah pintu gudang saat salah satu temannya mengatakan jika mereka sudah berada di depan pintu gudang. "Mari berpesta gaes gue bawa p*****r buat kalian nikmati" Lusi menarik rambut Key dengan kasar hingga membuatnya kesakitan. Salah satu teman Lukas yaitu Doni merekam Lusi yang tengah membully Key. "Lepas, lepasin" ucap Key mencoba melepaskan tangan Lusi dari rambutnya. Plakkk. "Dasar p*****r jalang beraninya lo nikmati tubuh cowok gue" Key terdiam karena dia tidak paham dengan ucapan Lusi. Lukas mengepalkan tangannya menahan emosi yang ingin segera menghajar Lusi yang telah menampar Keyadra. "Maksud kamu apa" Plakkk! Lusi menampar Key dengan keras hingga Key tersungkur ke lantai. Ia kembali menarik rambut Key "Jangan pura - pura bego lo, ini lo kan!" Lusi memberi tahu foto Key dan Lukas yang tengah berpelukan di atas ranjang, terlihat keduanya tidak mengenakan sehelai benang pun. Mata Key menatap tajam Lukas, ia memalingkan wajahnya saat Key menatapnya. Lusi menarik rambut Key agar ia berdiri, dengan kuat Lusi menarik seragam Key hingga kancingnya lepas tak tersisa menampilkan tentop putih Key. "Ayo siapa lagi yang mau nikmatin tubuh p*****r ini" Joddi menyeringai menatap Lukas ia berjalan menhampiri Key, ia membuka kacamata Key, mengusap lembut wajahnya. "Wah ternyata lo cantik juga ya tanpa kacamata, dibalik seragam lo tersembunyi tubuh seksi lo" Dengan kasar Joddi menarik tubuh Key hingga menempel di dadanya. Tangan kanan Joddi menarik tengkuk Key, ia memajukan wajahnya bersiap mencium Key namun dengan cepat ia memalingkan wajahnya. Joddi mendorong tubuh Key hingga kepalanya membentur kursi dan membuat kepalanya berdarah pandangannya pun mulai kabur. Terlihat beberapa guru serta murid lainnya membantu mengangkat Key. Di sisa kesadarannya Key melihat tubuh Lukas bersimbah darah dan Key tidak ingat lagi apa yang terjadi di sana.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN