Tanggal Pertunangan

2297 Kata

Suasana jadi mencekam setelah Abian berucap seperti itu. Namun kemudian keheningan di kamar kos Deby berakhir ketika ponsel Abian berdering. Abian mengeluarkan ponsel itu dari saku celananya, menunduk melihat nama kontak si pemanggil yang tampil di layar ponselnya. “Permisi sebentar.” Abian tersenyum kecil, kemudian berdiri dan tanpa sungkan membuka pintu balkon kamar kos Deby, kemudian menutupnya lagi. Deby sontak menghembuskan napas sambil mengipas-ngipas wajahnya dengan telapak tangan. “Huft, benar-benar menegangkan bersama Abian Hadinata ternyata. Astaga, gue masih merinding aja.” Deby memperhatikan Abian yang sedang berbicara di telepon, sampai kemudian pria itu berbalik badan menatap Deby dan Deby terpergok juga sedang menatapnya. Maka Deby segera mengalihkan pandangannya dan p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN