71. Apa Kau Membohongiku?

1299 Kata

Renata segera masuk ke dalam kamarnya. Ia melempar tubuhnya ke atas kasur. Ia hanya perlu menunggu mendengar suara teriakan Danas disusul isak tangis wanita itu. Kemudian semua orang di rumah ini akan berkumpul di dalam kamar wanita itu. Semua skenario itu sudah berjalan di otaknya. Renata tak sabar untuk berpura-pura menaruh simpati nantinya. Ia pun segera bangkit dari kasurnya. Lalu mengambil ponsel dan mengirimkan sejumlah uang kepada kaki tangannya itu. Setelah itu ia melempar ponselnya ke atas nakas. Renata mengetukan jarinya menunggu teriakan Danas terdengar. Namun, ia tak kunjung mendapati Danas berteriak. "Apa obat itu sudah bekerja?" gumam Renata. Ia mengerutkan keningnya karena merasa sangat aneh. Pasalnya ini sudah lewat beberapa menit, tetapi Danas masih tak bereaksi apa-apa.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN