Pengajian hari itu berjalan dengan lancar, bahkan teramat lancar malah. Semua keraguan dan kekhawatiran Syahidah karena banyaknya orang yang hadir dalam majelis tidaklah sebagai yang dibayangkannya. Saat Engku Imaan Mariam mempersilakan Syahidah untuk memula bicara, memang jantungnya berdebar lebih cepat. Namun itu hanya terjadi untuk sesaat, sebab begitu ia menikmati aliran penjelasan yang ia sampaikan, berkurangnya rasa gugup itu. Usai Syahidah memberi penjelasan beberapa waktu, Mariam kemudian melanjutkan pembahasan dan menjadi tempat bertanya- jawab bagi orang- orang majelis di langgar. Mariam mendengarkan soalan dari setiap orang dengan penuh perhatian dan tenang. Tiada ia memotong perkataan orang yang bertanya, atau menganggap soalan itu terlalu kecil dan remeh. Ia menjawab semua ta

