BAB 47: Camelia 5

1309 Kata

Merasa kesal akan jawaban santai Hector, maka Victor pun melayangkan tangannya dengan ringan PLAK. Terdengar suara pukulan antara telapak tangan dan kepala yang renyah. "Kau bahkan tidak tahu aku minta maaf untuk apa!" “Aduh! Kenapa memukulku? Aku ‘kan sudah memafkanmu!” seru Hector menatap skeptis sepupunya itu sambil mengelus bagian kepala yang dijadikan bagai samsak oleh Victor barusan. “Kau ini tidak bisa diajak basa-basi apa?” “Apanya sih? Kau meminta maaf bukannya sudah dalam etika kalau aku menerima permintaan maafmu?” Kedua manusia ini … malah ribut sendiri. “Tidak, bukan begitu. Kau harusnya tidak langsung menerima permintaan maafku.” “Jadi aku harus melakukan apa dulu?” bodoh Hector memulai drama gilanya. “Kau harusnya bertanya tentang alasan kenapa sampai aku meminta m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN