"Aray sayang, anak ayah bunda. Bobok gih, udah malam. Nanti ada nenek grandong loh," ucap Elang. Lelaki yang sudah memakai kimono berbahan satin terus saja menggosok kepala Aray dari belakang Tere. Posisinya kini sedang memangku keduanya, menempelkan dagunya ke pundak Tere, sambil melihat Aray yang dari tadi menempel pada ibunya tak mau lepas. "Dia kayaknya lagi kangen sama aku, Mas. Seharian ini kan dia sama bik Ina." "Udah tidur dia sekarang?" tanya Elang. Ia merebahkan tubuhnya ke belakang, bersandar ke dashboard. Teresa melirik ke arah suaminya. Tahu maksud, kalau dia sedang capek butuh istirahat. Hanya saja Elang tidak mau mengatakan. Demi Aray ia rela menahan lelah. "Dia udah lier-lier (sayup-sayup) nih, Mas." Elang maju kembali merangkul Teresa dari belakang. Melepaskan i

