"Alhamdulillah ... akhirnya kamu pulang juga, Neng Tere. Bibi kangen banget sama kamu." Bik Ina berlari kegirangan sambil memegang dadanya. Menekan rasa bahagia setelah beberapa bulan lamanya akhirnya bertemu dengan Teresa kembali. Dengan sigap bik Ina membukakan pintu lalu menengadahkan kedua tangannya meminta baby Aray. "Sini Pak, biar bayinya sama saya saja." Elang melihat dari atas sampai bawah penampilan bik Ina. Dengan kedua alis saling bertaut lelaki itu tampak menyeramkan membuat asisten rumah tangga itu menunduk takut. "Maaf Pak, kalau saya sudah lancang. Saya hanya ingin membantu saja." "Kamu sudah cuci tangan belum, Bik?" tanya Elang. Bik Ina mengangguk. "sudah Pak. Tapi sepertinya masih bau amis, bekas bersihkan ikan tadi," balasnya tersenyum takut sambil mencium

