part 3

1148 Kata
Gio memasuki kawasan parkiran sambil menunggu dengan sabar mobil yang bakal keluar dari area parkiran untuk pergi. Gio ingin memasuki tempat parkiran tetapi tiba-tiba terhenti. dia menghidupkan kembali mobilnya untuk memarkir. “Kurang ajar!" ujar Gio Kerna sebuah mobil memintas dan memasuki tempat parkiran itu. Gio menunggu untuk melihat pemandu mobil itu. keluar dua wanita dari dalam mobil itu. Gio menurunkan cermin mobilnya. “hey, lo! lo nggak nampak apa gue udah lama tunggu untuk masuk parkiran?" tanya Gio agak kasar sambil matanya melihat gadis berbaju pink yang merupakan pemilik mobil itu “lo nggak beri isyarat kalo mau masuk. gue ingat lo tunggu bini lo beli makanan . maaf tapi udah terparkir," ujar ninda lalu menarik tangan aleeska “kurang ajar banget!" Gio terpaksa mengalihkan mobilnya dan bergerak ke hadapan. matanya dapat melihat sebuah parkiran yang kosong. dia tersenyum dan memasuki parkiran itu. Gio keluar berjalan menuju kedai makan nasi padang . matanya bertembung dengan ninda yang kebetulan memanggungkan kepala. ninda tersedar dari pandangan matanya. rasa kesal dengan Gio yang dianggapnha kasar dan sombong. disebabkan tiada tempat kosong selain meja berhampiran ninda, maka Gio menduduki punggungnya di kerusi . ninda menjeling seketika ke arah Gio. “jeling-jeling . kalo juling baru lo tau," ujar Gio yang kurang senang dengan penampilan dan sikap ninda. padanya seorang wanita yang tidak bertudung seperti ninda dan aleeska ada la wanita yang tidak patuh hukum agama. tidak layak dibuat teman apa lagi isteri. sekiranya wanita berhijab seperti keyla pun melakukan maksiat dan khalwat, ini lagi wanita nggak bertudung itula persepsi Gio terhadap ninda dan aleeska. “apa sih masalah cowok itu? kalau nggak puas bilang dong," ujar ninda, geram. “ish, kak ninda . udah nggak usah cari masalah. bukan kita kacau dia juga." “geram tau gak gue. cowok itu pun cari masalah. “sabar kak ninda. nggak ada guna kalo ribut dengan dia. makanlah cepet-cepet ” mata ninda mencari botol kicep. matanya memandang botol kicep yang terletak di meja Gio. tanpa membuang masa , ninda bangun untuk ambil botol kicep itu. “hey, kicep gue tu," ujar Gio setelah ninda menyambar botol kicep di hadapannya. “kicep lo?" ninda tersenyum sinis “ya, kicep gue! kalo mau minta ijin dulu . ini macem maling aja," ujar Gio “nggak ada nama lo di botol ini? kita harta awam, sesiapa bisa guna tanpa perlu minta ijin," ujar ninda lalu kembali duduk ke mejanya. ninda menuang kicep ke dalam nasinya. dia makan dengan penuh selera. *************** “sakit hati gue! pengen makan pun nggak senang dengan cowok itu. terlepas dari rumah sakit jiwa mana aja dia," ujar ninda , marah. “enggak tau sih, tapi ganteng juga ya? pake serba hitam ," ujar aleeska separuh memuji. “Huh, lo buta warna? pake semua hitam macam gagak tu ganteng?" “ganteng! kalo dengan kak ninda memang ngam banget," ujar aleeska lalu tertawa. “lo pengen gue buang kejurang." “gue bercanda aja kok, jangan marah dong." “hah, kenapa takut? sekali lagi lo kata cowok itu ganteng, gue buang lo bener-bener," “teruk banget sih kak ninda . Alee kan cuman bercanda." ninda tersenyum melihat aleeska menarik mulut muncung. dia terus memandu menghala Kee arah kompleks membeli-belah. mereka pengen menghabiskan sedikit masa sebelum pulang ke bogor Gio membayar harga makanan dan beredar ke mobil. dia teringat untuk membeli beberapa buah tangan sebelum pulang ke jakarta. setelah mendapatkan buah-buahan, Gio meneruskan memandu ke kompleks membeli belah . ‘kok kaya famililar ya mobil ini,' batin Gio sambil meneliti mobil yang terparkir di sebelah mobilnya. “oh gadis baju pink!" terukir senyuman di bibir Gio. Gio mengambil sekeping kertas dan mencoretkan sesuatu. dia menyelitkan kertas atas cermin hadapan kereta sebelum berlalu masuk ke dalam mall. puas hati dapet menulis kata-kata untuk ninda. ninda yang telah selesai membeli barang keperluan mengajak aleeska pulang. mereka jalan beriringan ke mobil sambil bergurau senda. sedikit sebanyak ingatan terhadap aland dapat dikawal. ninda berharap keadaan itu akan kekal sampai pulang. dia bertekad nggak mahu memandu dalam keadaan emosi. “kak ninda, ada kertas ?" tanya aleeska sebelum sempat membuka pintu mobil. “emm kertas apa? mungkin iklan aja kali ," ujar ninda sambil tangannya menarik keluar kertas itu. membulat mata ninda melihat ayat-ayat yang tertera di atas kertas itu. darahnya terasa menyirap. matanya mencari-cari tuan yang meletaki peringatan itu. akhirnya pandangan matanya mendarat pada mobil Gio. “ini mesti cowok itu punya kerja. kurang ajar banget!" ninda menendang tayar mobil Gio. “kenapa kak ninda?" tanya aleeska yang menghampiri ninda. Khawatir kalo ninda bakal merosaki mobil milik orang. “cowok tadi saja cari masalah dengan gue. dia memang gila. sampai di sini juga dia ikuti kita." “serius lo kak? nggak mungkin dia ikuti kita? kalo tengok gaya dia, bukan orang jahat sih. macam doktor adalah....," ujar aleeska sambil mengambil kertas pada tangan ninda. aleeska membaca peringatan yang di tulis oleh Gio.         sebagai seorang Islam, kalian berdua wajib menutup aurat. pakai ketat dan mengikuti bentuk badan bisa mengundang maksiat serta dosa kalo ditontoni lelaki yang bukan mahram. pakailah pakaian yang longgar bagi mengelakkan kejadian yang gak diingini. pakailah jilbab sebelum rambut digantung hingga menggelegak di akhirat nanti.          jangan ingat kalian udah lakuin solat atau puasa sudah cukup dan gak perlu menutup aurat. dalam surah Al-Maidah yang bermaksud; barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi."         “wow , budget bagus cowok ni!" ujar aleeska sambil menyerahkan kembali kertas itu pada ninda. “tau nggak pa. dia ingat dia bagus banget mau nasihat kita. nasihat bini sendiri sudahlah sibuk banget nasihat orang pula." ninda mengambil pen dari dalam begnya. dia membalikkan kertas peringatan Gio. ninda membalas kata-kata Gio. setelah berpuas hati meluahkan apa yang dirasainya. ninda menyelitkan kertas itu di cermin mobil Gio. “wow , main bales-bales surat kak ninda dengan cowok itu! jangan-jangan nanti, kak ninda jatuh hati ke dia." ujar aleeska lalu tertawa. “lo emang sengaja ya mau sakiti hati gue. gue kenal aja nggak dengan cowok itu." balas ninda “jangan emosi kak. gue rasa geli hati tengok kak ninda dengan cowok itu. macam ada keserasian.bergaduh aja macem budak-budak SD . main bales-bales kertas." ninda mencebikkan mulutnya dan masuk ke dalam mobil. aleeska bergegas masuk sebelum ninda memecut keluar dari tempat itu. Gio yang selesai belanja, menghampiri mobilnya. ketika membuka kunci, dia terpandang kertas yang ditinggalin oleh ninda. segera dia mengambil kertas itu dan membaca.         gak perlu nasihati orang kalo diri sendiri aja nggak betul. betulin dulu diri itu. kalo tahu tengok wanita itu bisa datangi maksiat, lo duduk aja dekat rumah bawa ketiak mama lo. jangan mau hina kita sangat. takut nanti, lo jatuh hati sama kita angau nggak senang duduk lo. Gio tertawa besar. geli hatinya membaca ayat terakhir ninda. padanya, nggak mungkin dia jatuh cinta pada salah satu dari mereka. Gio memandu keluar dari situ. situasinya adalah pulang ke rumah.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN