"Kalian tidak merepotkan ku dan juga biar suasana rumah ini lebih hidup". ucap Jazlyn.
"Baiklah, terima kasih Jazlyn. Nanti sore aku bawa adik ku kesini". terima Oziel dan tidak lama pamit pergi.
Setelah Oziel pergi, Jazlyn mencari Bibi Vera yang mengurus rumahnya dan memintanya untuk menyiapkan dua kamar untuk Oziel dan adiknya. Jazlyn juga memberi tahu bahwa mereka adalah saudara jauhnya.
"Selamat sore Bi, aku Oziel dan ini adik saya Clara". Salam Oziel.
Tepat pukul lima sore, mereka datang. Terlihat mereka tidak bawa banyak barang karena memang mereka tidak memiliki apa-apa selain pakaiannya.
Semenjak orang tua mereka meninggal, Oziel berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari meski terkadang mereka menahan lapar seharian. Namun Clara sangat bersyukur mempunyai kakak seperti Oziel, dia tidak bisa bayangkan jika tidak ada Oziel dalam hidupnya.
"Selamat sore Tuan Oziel dan Nona Clara, mari masuk. Jazlyn sudah meminta saya untuk menyiapkan dua kamar untuk kalian". ucap Bi Vera.
"Yang itu kamar Tuan Oziel dan sebelahnya kamar Nona Clara". sambung Bi Vera.
"Oh ya Bi, terima kasih". ucap Clara sopan.
"Sama-sama Nona. Saya tinggal ke belakang dulu menyiapkan untuk makan malam nanti, permisi". pamit Bibi
Saat membuka kamar, betapa terkejutnya mereka dengan isi dalam kamar tersebut yang sangat mewah itu. Betapa bersyukurnya mereka, bisa dikasih tempat tinggal yang begitu mewah, tidak lagi di tempat yang kumuh. Mereka tidak akan merasa kelaparan lagi setelah ini karena tidak memiliki uang.
Oziel sangat bersyukur di pertemukan dengan Jazlyn, sehingga dia bisa tingg di tempat yang lebih layak dari sebelumnya. Mereka bersiap-siap untuk membersihkan diri, setelah itu mereka baru akan merapikan barang-barang bawaan mereka di tempat yang sudah disediakan.
Hari sudah gelap, Oziel, Clara dan Bi Ve sudah berada di meja makan menunggu Jazlyn.
"Kenapa kalian belum makan?". tanya Jazlyn.
Ketiga orang tersebut langsung menoleh ke sumber suara, disana Jazlyn sedang berjalan menuruni anak tangga menuju ruang makan dan bergabung bersama mereka. Sekarang Jazlyn sudah memakai piyama polos warna maroon dengan rambut yang di ikat sembarang membuatnya semakin terlihat cantik di tambah lagi sekarang badannya yang bagus tidak seperti dulu yang banyak lemak. Karena sekarang setiap hari Jazlyn selalu menyempatkan diri untuk olahraga meningkatkan ilmu bela dirinya, Tidak heran jika Jazlyn sekarang mempunyai tubuh yang indah.
Clara yang baru pertama kali melihat Jazlyn langsung takjub dan terpesona. Wanita sepertinya saja terpesona dengab kecantikan yang di miliki Jazlyn apa lagi pria. Memang banyak wanita cantik di luaran sana tapi kecantikan Jazlyn termasuk kecantikan yang tidak membosankan orang untuk melihatnya. Sempurna, batinnya.
"Kami menunggu mu". jawab Bi Ver.
Bibi Vera sudah biasa dengan penampilan dan sifat acuh tak acuh Jazlyn. Bahkan mereka bukan seperti majikan dan pelayan pada umumnya, karena Jazlyn juga yang meminta jangan terlalu hormat padanya. Status mereka memang berbeda tapi Jazlyn sama sekali tidak peduli akan hal itu.
"Hm, kalau begitu mari kita makan". ucap Jazlyn.
Mereka makan dalam diam. Oziel dan Clara sangat menikmati makanan yang sangat lezat itu. Bagi mereka berdua itu adalah makanan terlezat yang pernah mereka makan selama beberapa tahun ini selalu hidup serba kekurangan.
Selesai mereka menikmati makan malam, Oziel mengajak adiknya untuk bergabung dengan Jazlyn di ruang santai.
"Jaz, kenalkan ini adik ku". ucap Oziel.
"Hello nama ku Clara Aqila Luis, Anda bisa memanggil ku Clara". ucap Clara tersenyum.
Ada rasa takut di saat Clara melihat sikap dingin Jazlyn tapi dia tetap tersenyum.
"Nama ku Jazlyn Zwetta, tidak perlu sopan begitu pada ku. Sepertinya kita seumuran maka cukup panggil nama ku saja. Besok Bibi Ver akan memberitahu mu tentang rumah ini dan Kak Oziel besok kita harus ke perusahaan". Setelah mengatakan itu Jazlyn bangkit dan berjalan menuju lantai dua di mana kamarnya berada.
"Kalian jangan tersinggung dengan sikap dingin dan acuhnya, dia memang seperti itu. Dulu saat aku pertama kali bertemu dengannya, dia juga seperti itu padaku. Percayalah Jazlyn itu adalah gadis yang sangat baik. Entah apa yang membuatnya seperti itu, aku rasa ada dinding kokoh yang membatasinya supaya orang-orang tidak bisa menyentuhnya dengan mudah". jelas Bi Ver.
Saat pertama kali mereka bertemu, Jazlyn hanya menawarkan dia untuk menjadi pengurus rumah tangganya dengan gaji yang tinggi serta tempat tinggak yang mewah dan nyaman. Awalnya Bi Ver ragu untuk menerima tawarannya apa lagi dia yang tanpa orang tua di sampingnya. Namun Bi Ver tetap mengikuti Jazlyn sampai dia tau bahwa Jazlyn adalah gadis yang baik dan dia juga genius, dia bisa menghasilkan banyak uang tanpa harus melakukan hal kotor. Selama enam bulan bekerja dengan Jazlyn serta dengan gaji yang di janjikan membuatnya mampu menghidupi keluarganya dengan uang yang cukup.
"Iya benar apa yang di katakan Bi Ve, saat aku pertama kali bertemu dengannya juga seperti itu. Dia gadis yang tidak mudah untuk di dekati dan tak tersentuh. Aku juga berpikir ada suatu masalah yang terjadi dalam hidupnya sehingga dia memiliki sikap dingin dan acuh". jelas Oziel.
"Iya seperti yang kau katakan, seperti ada suatu kejadian sangat berat yang terjadi dalam hidupnya hingga akhirnya dia jadi seperti itu. Tapi aku sangat bersyukur telah di pertemukan dengannya, berkat Jazlyn keluarga ku hidup dengan nyaman dan berkecukupan sekarang". ucap Bi Ver.
"Itulah yang terjadi juga dengan kami Bi, karena aku bertemu dengan Jazlyn adikku bisa sembuh". ujar Oziel.
"Aku sudah banyak berhutang budi padanya, aku harus membuatnya seperti semula. Mulai sekarang dia akan menjadi kakak perempuan ku". ucap Clara
Clara janji pada dirinyq sendiri, dia harus bisa membuat Jazlyn senang dan selalu berada di sisinya dalam suka maupun duka. Saat senang maupun sedih dia akan menjadi sahabat sekaligus adik perempuannya. Dia tau pasti Jazlyn sudah mengalami hal yang sangat buruk sehingga hidupnya seperti sekarang tidak berwarna.
"Kita harus bisa membuatnya tersenyum dan tertawa suatu saat nanti". ucap Clara semangat.
Mereka sebelumnya tidak saling kenal, tapi karena Jazlyn merek bertiga akhirnya saling kenal dan berkat Jazlyn juga mereka bisa hidup nyaman dan berkecukupan. Mereka bertiga berjanji akan menjadi pelindung dan berusaha membuat Jazlyn tersenyum suatu saat nanti.
"Mari kita tidur sekarang". Ucap Oziel yang di balas anggukan Clara dan Bi Ver.
"Selamat malam kalian". ucap Bi Ver.
"Selamat malam Bibi". ucap Clara dan Oziel barsamaan.
Mereka bertiga pergi menuju kamar masing-masing dan istirahat.
*****
follow new ig : @knririn_