“Kamu akhir-akhir ini kelihatannya lesu sekali, Neng?” Tanya Pak Sumitro sambil mengendarai sepeda motornya. “Memang kelihatan, Mas?” “Apa sih yang gak terlihat tentang kamu dimataku,” “Biasa-biasa aja kok, Mas,” ucap Bu Aan lirih. “Kamu pasti sedih gara-gara gajimu di potong, ya?” “Biasa aja, Mas, walaupun gak sedih juga gak bikin gaji utuh.” “Nah itu, berarti kamu sedih toh!” “....” “Ga apa-apa, Neng, rezeki sudah ada yang atur, siapa tahu dari sana ditutup, dari tempat lain terbuka,” walaupun Pak Sumitro sendiri tidak yakin dari pintu mana lagi yang akan terbuka. “Bukan soal itu, Mas, masalah anak-anak, Mas.” “Aku bingung, Mas, meskipun Emak mau jaga Neng Tata dan Tini, tapi lama-lama malah aku yang gak enak, Mas,” sambung Bu Aan lagi. “Oalah, masa sama orang tua sendiri pak

