Sinar matahari masuk melalui celah tembok rumah milik Viola. Rumah yang sangat kecil dengan temboknya yang lembab dan catnya yang pudar karena tidak pernah dirawat. Arthur baru bisa melihat dengan jelas bentuk dari rumah Viola setelah matahari menampakkan wajahnya di angkasa. Suara berisik dari tetangga yang sedang ribut dengan suami atau anaknya pun terdengar sampai dalam. Kata-kata kasar pun sepertinya sudah biasa diungkapkan. Arthur sampai menggeleng tidak percaya karena Viola sama sekali tidak terganggu. Bahkan perempuan itu masih tidur dengan nyenyak di kasur lusuhnya. Tidak ada barang-barang seperti di dalam kamarnya. Tidak ada lemari pakaian atau meja belajar. Bahkan ranjang pun tidak ada di sana. Baju Viola pun hanya diletakkan di dalam sebuah kardus tebal yang disusun seperti le

