BAB 39

1169 Kata

Pagi datang dengan cepat, hari yang membuat tegang dan mungkin tak akan dilupakan oleh keduanya sudah berlalu. Kini mereka baru saja membuka mata, di luar hujan deras, bahkan Beberapa kali kilat menyambar, sampai suara guntur berhasil membuat tanah bergetar. Haru dan Mugi yang masih berada di dalam selimut hangat mereka pun sama sekali tidak ingin keluar, mereka terlihat betah, bahkan kini nyaris berpelukan. Mugi melirik Haru, ia bisa melihat wajah cantik nan anggun istrinya itu. Entah kenapa rasanya sungguh lega kala menyadari Haru masih bersama dengannya, tidak seperti mimpi buruknya beberapa saat yang lalu. “Mugi, ada apa denganmu?” Suara Haru terdengar agak serak. Ia memerhatikan dengan saksama wajah tampan Mugi, menunggu suaminya memberikan jawaban yang pasti. Mugi langsung saja t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN